Daftar Isi
Apa Nama Perusahaan Produsen Spica Spinal 0.5% Heavy?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Spica Spinal 0.5% Heavy:Phapros
Apa Kandungan dan Komposisi Spica Spinal 0.5% Heavy?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Spica Spinal 0.5% Heavy adalah:Per mL Bupivacaine HCl 5 mg, dextrose monohydrate 80 mg.
Bupivacaine adalah obat anestesi lokal yang termasuk dalam kelompok amino amida. AstraZeneca umumnya memasarkannya dengan berbagai nama dagang, termasuk Marcain, Marcaine, Sensorcaine dan Vivacaine.
Indikasi
Bupivakain diindikasikan untuk anestesi lokal termasuk infiltrasi, blok saraf, epidural, dan anestesi intratekal. Bupivakain sering diberikan melalui injeksi epidural sebelum artroplasti panggul total. Itu juga biasanya disuntikkan ke situs luka bedah untuk mengurangi rasa sakit hingga 20 jam setelah operasi. Kadang-kadang, bupivakain diberikan bersama dengan adrenalin untuk memperpanjang durasi kerjanya, fentanil untuk analgesia epidural, atau glukosa.
Kontraindikasi
Bupivakain dikontraindikasikan untuk anestesi regional IV (IVRA) karena potensi risiko kegagalan tourniquet dan penyerapan sistemik obat.
Efek samping
Dibandingkan dengan anestesi lokal lainnya, bupivakain sangat kardiotoksik. Namun, reaksi obat yang merugikan (ADR) jarang terjadi jika diberikan dengan benar. Sebagian besar ADR berhubungan dengan teknik pemberian (mengakibatkan paparan sistemik) atau efek farmakologis anestesi, namun reaksi alergi jarang terjadi.
Paparan sistemik terhadap bupivakain dalam jumlah berlebihan terutama mengakibatkan sistem saraf pusat (SSP) dan efek kardiovaskular – efek SSP biasanya terjadi pada konsentrasi plasma darah yang lebih rendah dan efek kardiovaskular tambahan hadir pada konsentrasi yang lebih tinggi, meskipun kolaps kardiovaskular juga dapat terjadi dengan konsentrasi rendah. Efek SSP mungkin termasuk eksitasi SSP (gugup, kesemutan di sekitar mulut, tinitus, tremor, pusing, penglihatan kabur, kejang) diikuti oleh depresi (mengantuk, kehilangan kesadaran, depresi pernapasan dan apnea). Efek kardiovaskular termasuk hipotensi, bradikardia, aritmia, dan/atau henti jantung – beberapa di antaranya mungkin karena hipoksemia sekunder akibat depresi pernapasan.
Pengobatan overdosis: penyelamatan lipid
Terdapat bukti pada hewan bahwa Intralipid, emulsi lipid intravena yang tersedia secara umum, dapat efektif dalam mengobati kardiotoksisitas berat akibat overdosis anestesi lokal, dan laporan kasus pada manusia tentang keberhasilan penggunaan dengan cara ini. Skema untuk mempublikasikan penggunaan ini secara lebih luas telah dipublikasikan.
Mekanisme aksi
Bupivacaine mengikat bagian intraseluler saluran natrium dan memblokir masuknya natrium ke dalam sel saraf, yang mencegah depolarisasi. Karena serabut saraf yang mentransmisikan rasa sakit cenderung lebih tipis dan tidak bermielin atau bermielin ringan, agen dapat berdifusi lebih mudah ke dalamnya daripada ke serabut saraf yang lebih tebal dan bermielin lebih berat seperti sentuhan, propriosepsi, dll. (Mielin bersifat non-polar / lipofilik).
Perkembangan
Levobupivacaine adalah R(-)-enansiomer bupivacaine, dengan durasi kerja yang lebih lama dan menghasilkan lebih sedikit vasodilatasi. Durect Corporation sedang mengembangkan sistem penghantaran obat lepas-terkontrol yang dapat terurai secara hayati untuk pasca operasi. Saat ini sedang dalam tahap II.Spica Spinal 0.5% Heavy Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Spica Spinal 0.5% Heavy?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Spica Spinal 0.5% Heavy adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Anestesi spinal untuk pembedahan (bedah urologi & ekstremitas bawah: berlangsung 2-3 jam, bedah abdomen: berlangsung 45-60 mnt).
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846. Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar. Beberapa tipe anestesi adalah:
Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan kesepakatan dan pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan faktor-faktor pembedahan. Dalam beberapa kelompok populasi pasien, pembiusan regional ternyata lebih baik daripada pembiusan total.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko thrombosis vena, emboli paru, transfusi, pneumonia, tekanan pernapasan, infark miokardial dan kegagalan ginjal. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Spica Spinal 0.5% Heavy?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Spica Spinal 0.5% Heavy:
Bedah ekstremitas bawah, urologi, & perineum 7.5-15 mg dengan tempat injeksi pada Lumbal 3/4/5.Bedah abdomen bawah termasuk 5ek5io caesar 15-20 mg dengan tempat injeksi pada Lumbal 2/3/4, posisi horizontal. Anak >15 kg 0.25-0.3 mg/kg BB, 5-15 kg 0.3-0.4 mg/kgBB. Bayi dengan BB ≤5 kg 0.4-0.5 mg/kg BB.
Apa Saja Kontraindikasi Spica Spinal 0.5% Heavy?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Spica Spinal 0.5% Heavy dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Hipersensitif terhadap anestesi lokal tipe amida. Penyakit aktif akut SSP seperti meningitis, tumor, poliomielitis, & perdarahan kranial, TBC aktif atau lesi metastasis pada kolumna vertebra, septikemia, anemia pernisiosa dengan kombinasi degenerasi subakut medula spinalis. Infeksi progenik pada kulit atau daerah yang berdekatan dengan tempat tusukan. Syok kardiogenik atau hipovolemik. Gangguan koagulasi atau terapi antikoagulan yang sedang dilakukan.
Apa saja Perhatian Penggunaan Spica Spinal 0.5% Heavy?
Hipotensi pada pasien dengan hipovolemia krn perdarahan atau dehidrasi & pada kondisi dengan oklusi aortokaval krn tumor abdomen atau pembesaran uterus krn kehamilan lanjut. Dpt mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Spica Spinal 0.5% Heavy Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Spica Spinal 0.5% Heavy, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Spica Spinal 0.5% Heavy?
Jika Anda lupa menggunakan Spica Spinal 0.5% Heavy, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Spica Spinal 0.5% Heavy Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Spica Spinal 0.5% Heavy?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Spica Spinal 0.5% Heavy yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Spica Spinal 0.5% Heavy?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Spica Spinal 0.5% Heavy yang mungkin terjadi adalah:
Hipotensi, bradikardi, atau sakit kepala pasca spinal anestesi.
Bentuk Sediaan
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Spica Spinal 0.5% Heavy?
/Harga
Spica Spinal 0.5% Heavy inj
4 mL x 5 × 1’s (Rp260,000/pak)
PT. Phapros merupakan perusahaan farmasi Indonesia yang dirikan oleh grup usaha Oei Tiong Ham Concern (OTHC), suatu group konglomerat Tionghoa-Indonesia pada 21 Juni 1954. Group konglemat ini awalnya bergerak dibidang bisnis gula dan agro industri namun kemudian memperluas cakupan bisnisnya ke dunia farmasi. Awalnya perusahaan ini bernama NV Pharmaceutical Processing Industries disingkat "Phapros". Pada tahun 1961, perusahaan ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia melalui PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia yang saat ini bernama PT. rajawali Nusantara Indonesia (persero). Pada November 2000, status perusahaan ini berubah menjadi perusahaan publik dimana PT. Rajawali Nusantara Indonesia memegang 53 persen saham dan sisanya dimiliki oleh publik. Pada 2019, PT. Phapros diakuisisi oleh PT. Kimia Farma dengan nilai 1,36 triliun. Phapros telah memperoleh banyak sertifikat mutu seperti CPOB, CPOTB, CPAKB, PSAK, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/EIC 17025, dan sebagainya. Saat ini jumlah varian produk yang diproduksi oleh PT. Phapros sekira 284 macam yang terbagi dalam beberapa kelompok seperti produk etikal, generik, OTC, dan agromed. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi pesanan pihak ketiga. Beberapa produk terkenal yang diproduksi oleh Phapros diantaranya Antimo, Pehavral, Bioneuron, Hypobhac, dan sebagainya. Produk PT. Phapros telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan negara Asia Tenggara seperti Kamboja. |