Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Seroquel XR?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Seroquel XR adalah:Quetiapine fumarate.
Seroquel XR Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Seroquel XR?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Seroquel XR adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Terapi akut & pemeliharaan untuk skizofrenia. Gangguan bipolar termasuk episode manik yang berhubungan dengan gangguan bipolar I & episode depresi yang berhubungan dengan gangguan bipolar. Terapi Add-on episode depresi mayor pada pasien dengan gangguan depresi mayor (MDD) yang tidak memberikan respon adekuat sesudah 6 minggu menjalani pengobatan dengan monoterapi antidepresan.
Antipsikotik (neuroleptik atau obat penenang utama) adalah suatu kelas obat yang digunakan untuk terapi pengobatan psikosis (termasuk delusi, halusinasi, paranoia, atau gangguan jiwa), terutama dalam skizofrenia dan bipolar. Antipsikotik biasanya efektif dalam meredakan gejala psikosis dalam jangka pendek. Antipsikotik pertama yang diluncurkan ke publik adalah Thorazine (chlorpromazine), obat medis yang sebenarnya semula digunakan untuk tujuan anestesi atau pembiusan sebelum proses bedah. Thorazine ditemukan dapat menimbulkan ketenangan pada orang yang dibiusnya, dan setelah diputuskan untuk dirilis ke ranah kesehatan dan diberikan pada orang dengan skizofrenia, terbukti bahwa obat medis ini menimbulkan pemulihan yang sangat berarti, sehingga sejak peluncurannya pada pertengahan tahun 1950-an sebagai obat resmi kejiwaan, ada banyak sekali pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa kemudian dipulangkan ke masyarakat karena gangguannya dianggap sudah membaik. Di Indonesia pada masa sekarang ini, Thorazine masih banyak dipergunakan untuk mengobati skizofrenia dengan gangguan halusinasi dan waham yang kuat yang diiringi dengan gangguan sukar untuk terlelap tidur. Thorazine dikenal di Indonesia dengan nama CPZ (baca: cépézét) yang merupakan singkatan dari nama generiknya, chlorpromazine. Sebelum itu, reserpin merupakan obat medis yang bisa ditelusur riwayatnya dari tumbuhan Rauwolfia serpentina yang di India telah lama dipergunakan untuk mengobati gigitan ular, insomnia, tekanan darah tinggi, dan masalah kejiwaan. Mekanisme jamu dari tumbuhan ini yang berdampak terhadap depresi, memberikan inspirasi untuk membuat obat yang mirip untuk menangani gangguan psikotik. Pada akhir tahun 1950-an, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan farmasi di Belgia, tiba pada kesimpulan akan sebuah penemuan haloperidol, yang pada proses pembuatannya meniru mekanisme Thorazine namun merupakan obat dengan struktur kimiawi yang benar-benar berbeda. Jika obat-obatan di atas secara bio-kimiawi hanya menghambat neurotransmiter yang bernama dopamin, maka penemuan obat selanjutnya, clozapine, yang merupakan antipsikotik golongan baru yang pertama pada tahun 1970-an, menggunakan mekanisme yang berbeda dengan antipsikotik sebelumnya. Antipsikotik jenis yang terakhir ini punya mekanisme kerja yang lain dalam otak (yang membuatnya banyak disebut dengan antipsikotik atipikal, atau antipsikotik yang cara bekerjanya "tidak biasa"), yang tidak hanya menghambat penerimaan dopamin pada sel saraf, tapi juga bekerja pada serotonin, sehingga lebih mampu untuk mengembalikan keseimbangan neurotransmiter atau "zat penyampai pesan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lainnya" yang berdampak pada tercapainya pemulihan dari skizofrenia. Rangkaian penelitian jangka panjang telah melahirkan sejumlah antipsikotik yang bervariasi keefektifan dan efek sampingnya, termasuk penemuan aripiprazole, sebuah antipsikotik yang hingga kini dianggap sebagai paling minim efek samping. Dalam uji klinisnya dan dari penggunaan selama ini, diketahui bahwa beberapa di antaranya, misalnya olanzapin dan quetiapine, dapat digunakan untuk memulihkan gangguan alam perasaan (affective disorders) sehingga dapat diberikan untuk mengobati gangguan skizoafektif maupun gangguan bipolar. Di Indonesia, risperidon, merupakan obat medis yang banyak sekali digunakan untuk mengobati gangguan psikotik yang ringan hingga tingkat menengah. Untuk gangguan yang berat dan sulit untuk ditangani, antipsikotik ini kalah efektif dibandingkan dengan antipsikotik hasil temuan setelahnya; atau dalam beberapa kasus dengan gangguan tidur dan halusinasi yang akut, clozapine terbukti lebih mampu menangani gejala. Antipsikotik generasi pertama seperti chlorpromazine dan haloperidol, dikenal sebagai obat yang menimbulkan efek samping yang tidak membuat nyaman terhadap fisik orang yang menggunakannya. Namun antipsikotik generasi kedua dan setelahnya, seperti clozapine, risperidone, quetiapine, dan olanzapine, juga bukan obat yang bebas efek samping. Perbedaan dalam hal efek samping pada keduanya adalah pada waktu kemunculannya: efek samping antipsikotik generasi pertama dirasakan segera setelah obatnya diminum; sementara obat generasi kedua dan setelahnya, efek sampingnya, misalnya penambahan berat badan atau gangguan metabolisme, muncul setelah penggunaan yang terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Walaupun demikian, efek samping tersebut dapat dikelola dengan baik; misalnya saja, kekakuan pada otot halus karena penggunaan antipsikotik generasi pertama dapat ditangani dengan penggunaan THP (trihexyphenidyl), dan penambahan berat badan dapat direduksi akibatnya dengan melakukan diet dan olahraga. Antipsikotik generasi yang lebih baru dan yang diharapkan lebih efektif untuk menangani skizofrenia, yang semula diperkirakan kemunculannya pada dasawarsa kedua abad ke-21, hingga sekarang belum ada. Sejumlah obat yang telah menjalani uji klinis, misalnya Bifeprunox yang diproduksi oleh Solvay dan Lundbeck, dinyatakan telah gagal untuk memenuhi harapan akan antipsikotik yang lebih baik dan dihentikan proses penelitiannya setelah aplikasinya yang diajukan ke FDA (Food and Drugs Administration, yaitu Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat) ditolak pada bulan Agustus 2007. Dengan demikian, diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mencapai angka kesembuhan yang lebih tinggi bagi gangguan psikosis ini, jika yang diharapkan adalah peran antipsikotik yang lebih besar. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Seroquel XR?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Seroquel XR:
Dws Terapi skizofrenia & episode manik yang berhubungan dengan gangguan bipolar Dosis harian total: 300 mg (hr ke-1), 600 mg (hr ke-2), hingga 800 mg (ssdh hari ke-2). Dosis dapat disesuaikan dengan kisaran dosis efektif 400-800 mg/hari. Terapi episode depresi yang berhubungan dengan gangguan bipolar Dosis harian total: 50 mg (Hr ke-1), 100 mg (Hr ke-2), 200 mg (Hr ke-3), & 300 mg (Hr ke-4). Dosis anjuran harian: 300 mg. Dosis diberikan 1 x/hari sblm tidur. Terapi Add-on episode depresi mayor pada MDD Dosis harian: Awal, 50 mg pada hari ke-1 & ke-2, & 150 mg pada hari ke-3 & ke-4. Peningkatan dosis dr 150-300 mg/hari berdasarkan pada evaluasi pasien individual. Berikan sblm tidur. Penggantian terapi dr tablet immediate-release (IR) Seroquel: Terapi dengan Seroquel IR dalam dosis terbagi dapat diganti menjadi Seroquel XR dengan dosis harian total yang setara, diberikan 1 x/hari. Penyesuaian dosis individual mungkin diperlukan. Lanjut usia Dosis awal tablet lepas cepat Seroquel 25 mg/hari lalu ditingkatkan dengan peningkatan sebesar 25-50 mg/hari. Dpt diganti menjadi Seroquel XR dengan dosis harian total yang setara jika terkapsulai dosis efektif.
Bagaimana Cara Pemberian Obat Seroquel XR?
Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong : Berikan sekurang-kurangnya 1 jam sblm makan. Hindari pemberian bersama dengan makanan tinggi lemak. Telan utuh, jangan dibagi/dikunyah/dihancurkan.
Apa Saja Kontraindikasi Seroquel XR?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Seroquel XR dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Penggunaan bersama dengan penghambat CYP450 3A4 seperti penghambat HIV-protease, antijamur azol, eritromisin, klaritromisin, & nefazodon.
Apa saja Perhatian Penggunaan Seroquel XR?
Diketahui memiliki riwayat kejang, penyakit KV, serebrovaskular & kondisi lainnya yang dapat menimbulkan hipotensi. Gangguan hati. Tdk untuk terapi psikosis yang berhubungan dengan demensia. Neutropenia berat, DM; perilaku atau pemikiran untuk bunuh diri, pemanjangan interval QT, sindrom neuroleptik maligna, ikterus, VTE (tromboemboli vena); intoleransi galaktosa, defisiensi Lapp-laktase atau malabsropsi glukosa-galaktosa, peningkatan BB, peningkatan kadar glukosa darah, lemak, & hiperglikemia, pankreatitis. Lanjut usia, anak, & remaja. Hamil, laktasi.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Seroquel XR Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Seroquel XR, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Seroquel XR?
Jika Anda lupa menggunakan Seroquel XR, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Seroquel XR Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Seroquel XR?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Seroquel XR yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Seroquel XR?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Seroquel XR yang mungkin terjadi adalah:
Penurunan Hb, mulut kering, gejala putus obat, peningkatan kadar trigliserida & kolesterol total serum (predominan kolesterol LDL), penurunan HDL, pusing, somnolen, sakit kepala. Leukopenia, takikardi, palpitasi, hiperprolaktinemia, penurunan T4 & T3 total, peningkatan TSH, penglihatan kabur, konstipasi, dispepsia, muntah, astenia ringan, edema perifer, iritabilitas, pireksia, peningkatan BB, peningkatan transaminase serum (ALT, AST), peningkatan γ-GT, penurunan jumlah neutrofil, peningkatan kadar glukosa darah hingga level hiperglikemia, peningkatan nafsu makan, sinkop, gejala-gejala ekstrapiramidal, disartria, mimpi abnormal & mimpi buruk, pemikiran & keinginan bunuh diri, rinitis, dispnea, hipotensi ortostatik.
Apa Saja Interaksi Obat Seroquel XR?
Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Seroquel XR antara lain:
Obat yang bekerja secara sentral, alkohol, tioridazin, karbamazepin, barbiturat, rifampisin, fenitoin, antijamur azol, makrolid, penghambat protease (protease inhibitor); obat yang diketahui dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau peningkatan interval QC.
Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Seroquel XR Pada Wanita Hamil?
Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.
FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Seroquel XR untuk digunakan oleh wanita hamil:C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sediaan, Bagaimana Kemasan dan Sediaan Seroquel XR?
, Harga
- Tablet 200 mg, (1) 10’s (Rp382,585/pak)
- Tablet 300 mg, 10’s (Rp425,095/pak)
- Tablet 400 mg, 10’s (Rp510,114/pak)
- Tablet 50 mg, 10’s (Rp335,361/pak)
Apa Nama Perusahaan Produsen Seroquel XR?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Seroquel XR:AstraZeneca