Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Pospargin?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Pospargin adalah:Methylergometrine maleate.
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Pospargin?
Tablet salut selaput methylergometrine maleate 0,125 mg.
Ampul methylergometrine maleate 0,2 mg.
Bagaimana Farmakologi Pospargin?
Mempunyai efek langsung terhadap otot uterus yaitu meningkatkan tonus, ampullitudo serta ritme kontraksi pada dosis yang rendah dengan merangsang adrenoreseptor, sehingga menyebabkan kontraksi uterus yang berulang dan diikuti fase relaksasi (fase istirahat). Sedangkan pada dosis yang besar methylergometrine maleate akan menyebabkan kontraksi tetanik uterus.
Methylergometrine maleate diabsorbsi cepat dan hampulir sempurna, baik pada pemberian oral maupun intramuskular (IM) dan intravena (IV). Bioavailabilitas setelah pemberian per oral adalah 60% dan kadar puncak dikapsulai setelah 30 menit. Bioavailabilitas meningkat 78% jika diberikan secara intramuskular. Kadar maksimum plasma (Cmax) terkapsulai setelah 3 jam pemberian per oral. Methylergometrine maleate didistribusikan secara cepat dengan volume distribusi sekitar 0,33-0,67 liter/kg, dimetabolisme di hepar dengan proses hidroksilasi dan glukoronidasi. Ekskresinya terutama melalui empedu dan feses.
Pospargin Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Pospargin?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Pospargin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Pencegahan dan pengobatan perdarahan pasca persalinan dan pasca abortus yang disebabkan oleh atonia uteri; pengobatan subinvolusi uterus; memperpendek kala III (diberikan setelah bahu depan janin lahir); sectio Caesarea, atau persalinan dengan tindakan.
Sistem perkemihan atau dunia medis menyebutnya sistem urinaria merupakan sistem yang berlangsung dalam tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa/racun dari hasil metabolisme tubuh.
Adapun organ-organ pokok yang bekerja dalam sistem urinaria ini adalah Ginjal, Ureter, Vesika Urinary, dan Uretra. Keempat organ tersebut bisa dibilang merupakan organ pokok dari sistem urinaria, dimana setiap organ-organ memiliki fungsi masing-masing.
Organ-organ dari sistem perkemihan tersebut sejatinya akan mengalami gangguan jika tidak dijaga kesehatanya, sehingga dapat menimbulkan gangguan atau penyakit. Berikut penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada sistem perkemihan/urinaria:
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Pospargin?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Pospargin:
– Pencegahan dan pengobatan perdarahan pasca persalinan dan pasca abortus yang disebabkan oleh atonia uteri. Dosis awal diberikan 0,2 mg methylergometrine maleate secara IM, biasanya efek kontraksi uterus terjadi 3-5 menit setelah pemberian. Pemberian secara IM dapat diulang setelah 2-4 jam, lalu terapi dilanjutkan per oral dengan dosis 0,125 mg methylergometrine maleate 3-4 kali per hari selama 2-7 hari. Penurunan dosis dapat dilakukan untuk mengatasi uterus yang kram (kejang). Pada keadaan darurat, misalnya syok, methylergometrine maleate dapat diberikan IV secara lambat dengan memonitor tekanan darah dan nadi.
– Untuk pengobatan subinvolusi uterus, dosis awal dapat diberikan secara IM maupun per oral tergantung keadaan pasien, dan dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 2 sampai 7 hari.
– Memperpendek kala III (diberikan setelah bahu depan janin lahir). Diberikan jika sudah dipastikan bahwa kehamilan dengan janin tunggal, dan diberikan secara IM dengan dosis 0,2 mg methylergometrine maleate setelah bahu depan janin lahir.
– Sectio Caesarea, atau persalinan dengan tindakan. Setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi diberikan methylergometrine maleate 1 mL secara IM atau 0,5 ml-1 ml secara IV.
Apa Saja Kontraindikasi Pospargin?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Pospargin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
– Induksi persalinan. Uterus hamil sangat sensitif terhadap ergometrin ataupun methylergometrine maleate, yang dengan dosis kecil dapat menyebabkan kontraksi tetanik sehingga akan berpengaruh terhadap sirkulasi darah pada uterus dan plasenta serta fungsi respirasi janin.
– Hipertensi, termasuk hipertensi karena kehamilan (preeklampulsia dan eklampulsia). Methylergometrine dapat menyebabkan hipertensi secara mendadak.
– Abortus imminens
– Inersia uteri primer ataupun sekunder
– Kehamilan
– Hipersenstif
Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Pospargin?
– Suntikan IV diberikan secara lambat, karena mungkin dapat menaikkan tekanan darah dan menyebabkan serangan serebrovaskuler. Bila penggunaan IV sangat diperlukan sebagai life-saving, berikan secara perlahan minimal 60 detik dengan pengawasan tekanan darah dan nadi.
– Pada persalinan dengan presentasi bokong (letak sungsang), methylergometrine maleate diberikan setelah bayi lahir, dan jika bayi kembar, methylergometrine maleate diberikan setelah bayi terakhir dilahirkan.
– Sepsis berat atau menetap.
– Pada neonatus, dilaporkan dapat menyebabkan sianosis perifer (kebiruan pada ujung-ujung jari dan bibir akibat kekurangan oksigen), gerakan mioklonus (kejang kelojot otot yang berulang), purpura (perdarahan multipel pada kulit atau selaput lendir), dan kematian.
– Penyakit kardiovaskuler. Hal ini berhubungan dengan efek vasokonstriksi dari ergot alkaloid secara umum, sehingga berpotensi untuk terjadinya gangguan pada pembuluh darah otak, serangan angina pektoris, atau terjadi gangren kering oleh karena suplai darah berkurang.
– Gangguan fungsi hepar dan ginjal yang berat.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Pospargin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Pospargin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Pospargin?
Jika Anda lupa menggunakan Pospargin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Pospargin Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Pospargin?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Pospargin yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Pospargin?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Pospargin yang mungkin terjadi adalah:
– Pemberian dosis besar adalah gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, diare. Hipertensi dapat timbul setelah pemberian secara intra vena dengan cepat. Dilaporkan pula timbulnya gangguan lain seperti nyeri kepala dan reaksi-reaksi kardiovaskuler seperti vertigo, takikardia atau bradikardia.
– Gejala yang timbul pada kelebihan dosis biasanya bersifat akut, mulai dari mual, muntah, diare, sampai kejang dan gangguan kesadaran.
Apa Nama Perusahaan Produsen Pospargin?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Pospargin:Kalbe Farma
PT Kalbe Farma merupakan suatu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada 10 September 1966 oleh Khouw Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Produk dari perusahaan ini sangat banyak mencakup produk obat resep, obat bebas, minuman energi, susu, suplemen, minuman kesehatan, distribusi produk dan pengemasan, dan sebagainya. Diperkirakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini memiliki grup perusahaan (kalbe Group) yang bergerak dalam berbagai bidang divisi usaha diantara seperti divisi obat resep (PT Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories, PT Dankos Farma, dll), divisi consumer health (PT Bintang Toedjoe, PT Saka farma Lab, PT Hale International, dll), divisi nutrisi (PT Sanghiang Perkasa, PT Kalbe Morinaga Indonesia, dll), divisi distribusi dan kemasan (PT Enseval Putra Megatrading, PT Enseval Medika Prima, PT Milenia Dharma Insani, dll). Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu negara-negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan. |