Penyakit yang ditularkan melalui makanan makin meningkat, seiring dengan bertambah banyaknya orang makan di restoran dan makan makanan yang diawetkan.
Semua makanan secara alami mengandung sejumlah kecil bakteri. Tetapi bila makanan itu ditangani secara sembrono, dimasak tidak sebagaimana mestinya atau disimpan sembarangan, maka bakteri di dalamnya dapat berkembang biak sampai mencapai jumlah yang cukup besar untuk menimbulkan penyakit. Parasit, virus, dan bahan-bahan kimia dapat pula mencemari makanan, tetapi penyakit akibat makanan dari sumber-sumber ini lebih jarang terjadi.
Bila mengkonsumsi makanan yang tercemar, apakah Anda akan menjadi sakit atau tidak tergantung pada organismenya, jumlah paparannya, usia, serta kesehatan Anda. Semakin tua usia Anda, ada kemungkinan sel-sel kekebalan semakin tidak mampu memberikan reaksi secepat dan seefektif dahulu terhadap organisme penyakit. Pada anak kecil risiko terkena penyakit juga lebih besar karena sistem kekebalan mereka belum berkembang sempurna. Penyakit-penyakit seperti kencing manis, AIDS, serta pengobatan kanker biasanya menurunkan reaksi kekebalan tubuh, sehingga membuat Anda lebih rentan terkena penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Keracunan makanan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Kalau Anda sakit 1-6 jam setelah mengkonsumsi air atau makanan yang tercemar, kemungkinan Anda mengalami keracunan makanan biasa. Gejalanya antara lain rasa mual, muntah-muntah, diare, atau sakit perut.
Perawatan Mandiri
- Beristirahat dan minum banyak air
- Jangan menggunakan obat-obat antidiare karena dapat memperlambat pembuangan bakteri dan racun-racun dari tubuh
- Penyakit ringan hingga sedang sering kali sembuh sendiri dalam waktu 12 jam
Pertolongan Medis
Apabila gejala yang Anda alami berlangsung lebih dari 12 jam, atau bila Anda mengalami gejala hebat atau gejala yang termasuk salah satu kelompok berisiko tinggi yang disebut di atas, segeralah ke dokter.
Waspada !!!
Botulisme adalah sejenis keracunan makanan yang dapat membawa maut. Penyakit itu muncul akibat konsumsi makanan yang mengandung racun yang dibentuk oleh spora tertentu di dalam makanan. Racun botulisme paling sering ditemukan dalam makanan kaleng, terutama tomat dan kacang-kacangan hijau. Gejalanya biasa muncul 12 – 36 jam setelah makan makanan yang tercemar itu. Gejalanya mencakup pusing-pusing, pandangan kabur atau ganda, kelemahan otot dan bahkan kelumpuhan. Ada juga orang-orang tertentu yang merasa mual-mual, muntah-muntah, sembelit, tidak dapat kencing, dan berkurangnya air liur. Gejala ini memerlukan pertolongan dokter segera.