Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Panadol Flu & Batuk?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Panadol Flu & Batuk adalah:Paracetamol 500 mg, phenylephrine HCl 5 mg, dextromethorphan HBr 15 mg.
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen pertama kali disintesa oleh Harmon Northrop Morse, seorang ahli kimia pada tahun 1877, namun baru diujicoba pada manusia pada tahun 1887 oleh ahli farmakologi klinis, Joseph von Mering. Tahun 1893 von Mering mempublikasikannya dalam laporan klinis mengenai paracetamol.
WHO menyatakan bahwa paracetamol masuk dalam daftar salah satu obat yang paling aman dan efektif dan sangat dibutuhkan dalam dunia medis. Paracetamol digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.
Cara kerja paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.
Dosis maksimal paracetamol adalah 3 hingga 4 gr dalam sehari. Jika lebih dari itu maka berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Penderita gangguan hati disarankan untuk mengurangi dosis paracetamol.
Phenylephrine adalah obat yang digunakan untuk dekongestan, melebarkan pupil, meningkatkan tekanan darah, dan membantu meringankan wasir. Obat ini dapat diberikan melalui mulut, melalui injeksi vena atau otot, atau diaplikasikan pada kulit.
Sebagai dekongestan phenylephrine tersedia dalam kemasan semprotan hidung. Obat ini sering dijumpai dalam komposisi obat-obat bebas (OTC). Phenylephrine sering digunakan sebagai pengganti pseudoephedrine sebab minim penyalahgunaan namun efikasinya masih dipertanyakan sebab menurut beberapa penelitian efikasi dari phenylephrine sebagai dekongestan tidak melebihi plasebo.
Penggunaan phenylephrine pada penderita wasir diklaim mampu mengurangi gejalanya. Wasir disebabkan oleh pembengkakan vena pada area rektal. Penggunaan phenylephrine secara topikal mampu mempersempit otot polos pembuluh darah sehingga mengurangi rasa sakit yang diakibatkan wasir.
Phenylephrine juga digunakan untuk memperlebar pupil melalui sediaan tetes mata. Biasanya prosedur medis pelebaran pupil dilakukan oleh dokter agar cahaya dapat masuk lebih banyak ke dalam mata untuk mendiagnosa penyakit dan kondisi mata. Obat ini sering dikombinasikan dengan tropicamide saat tropicamide tunggal dianggap tidak memadai. Phenylephrine dikontraindikasikan penggunaannya pada pasien penderita glaukoma sudut sempit.
Phenylephrine sering digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien hipotensi yang tidak stabil, terlebih jika terjadi syok septik. Ia biasa digunakan untuk melawan efek hipotensi dari anestesi epidural dan subaraknoid. Selain itu ia juga digunakan untuk mengatasi efek vasodilasi toksin bakteri pada sepsis dan respon inflamasi pada sindrom respon inflamasi sistemik. Umumnya sebagai vasopresor (agen antihipotensi), phenylephrine diberikan melalui infus intravena.
Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan phenylephrine antara lain hipertensi, bradikardia, kram abdomen, muntah, hiperplasia prostat, dan lain-lain. Pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter selama menggunakan obat ini.
Phenylephrine pertamakali dipatenkan pada tahun 1927 dan mulai digunakan secara luas oleh dunia medis pada 1938. Oleh FDA keamanan obat ini untuk digunakan oleh wanita hamil dan menyusui dimasukkan dalam kategori C.
Dextromethorphan merupakan antitusif non narkotik yang dapat meningkatkan ambang rangsang refleks batuk secara sentral. Obat ini sering dijumpai pada produk obat batuk dalam berbagai sediaan seperti sirup, tablet, semprot, maupun permen.
Obat ini masuk dalam kategori morphinan dengan sifat sedatif, disosiatif, dan stimulan, namun pada dosis tinggi dapat bertindak sebagai anestesi disosiatif. Dextromethorphan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna. Dimetabolisme dalam hati dan diekskresi melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah atau pun bentuk dimetilated morfinon. Dextromethorpan pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 dan disetujui untuk digunakan secara luas di dunia medis pada 1953.
Panadol Flu & Batuk Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Panadol Flu & Batuk?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Panadol Flu & Batuk adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Utk meredakan gejala-gejala flu spt demam, sakit kepala, hidung tersumbat, & bersin-bersin yg disertai dg batuk kering, sakit tenggoorkan, nyeri otot.
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk. |
Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular yang disebabkan virus pada sistem pernapasan yang terutama menyerang hidung.Tenggorokan, sinus, dan kotak suara juga dapat terpengaruh. Tanda dan gejala mungkin muncul kurang dari dua hari setelah paparan. Itu termasuk batuk, sakit tenggorokan, rhinorrhea, bersin, sakit kepala, dan demam. Orang biasanya sembuh dalam tujuh sampai sepuluh hari. Beberapa gejala dapat berlangsung hingga tiga minggu. Pada orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya, pneumonia kadang-kadang berkembang. Ada lebih dari 200 strain virus yang terlibat dalam penyebab pilek; rhinovirus adalah yang paling umum. Mereka menyebar melalui udara selama kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda di lingkungan diikuti dengan transfer ke mulut atau hidung. Faktor risiko termasuk pergi ke tempat penitipan anak, tidak tidur dengan baik, dan stres psikologis. Gejala sebagian besar karena respon kekebalan tubuh terhadap infeksi daripada kerusakan jaringan oleh virus sendiri. Penderita influenza sering menunjukkan gejala yang sama seperti penderita pilek, meskipun gejala biasanya lebih parah di influenza. Tidak ada vaksin untuk pilek. Metode utama pencegahan adalah mencuci tangan; tidak menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci; dan menjauh dari orang-orang yang sakit. Beberapa bukti mendukung penggunaan masker wajah. Tidak ada obat untuk pilek, tetapi gejalanya dapat diobati.Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS, nonsteroidal anti-inflammatory drug, NSAID) seperti ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit.Antibiotik tidak boleh digunakan. Bukti tidak mendukung manfaat dari obat batuk. Pilek adalah penyakit infeksi yang paling sering pada manusia. Rata-rata orang dewasa terkena pilek dua sampai empat kali setahun, sedangkan rata-rata anak bisa terkena enam sampai delapan kali. Pilek terjadi lebih sering pada musim dingin. Infeksi ini telah ada pada manusia sejak zaman kuno. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Panadol Flu & Batuk?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Panadol Flu & Batuk:
Dws 1 kapl 3 x/hr. Maks: 8 kapl/hr.
Apa Saja Kontraindikasi Panadol Flu & Batuk?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Panadol Flu & Batuk dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Hipersensitivitas. Pasien dg ggn fungsi hati berat, penyakit jantung, & DM.
Perhatian
Tdk utk pasien dg sensitivitas thd obat simpatomimetik lain, hipertensi berat, sedang mendapat obat MAOI & antidepresan. Hentikan jika terjadi insomnia, palpitasi, & pusing. Pasien dg hipertensi, atau yg memiliki potensi hipertensi atau stroke (misalnya kelebihan berat badan, lanjut usia), ggn fugnsi hati & ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, & retensi urin. Pasien dg kondisi mengantuk, lemah fisik, & hipoksia. Dpt menyebabkan depresi pernapasan & SSP pd penggunaan dosis besar atau pd pasien dg ggn fungsi pernapasan (misalnya asma, emfisema). Penggunaan bersama dg obat lainnya yg mgd parasetamol & obat lain yg menyebabkan depresi SSP. Penggunaan bersama dg konsumsi alkohol dpt meningkatkan risiko ggn fungsi hati. Hamil & laktasi. Anak <12 thn.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Panadol Flu & Batuk Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Panadol Flu & Batuk, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Panadol Flu & Batuk?
Jika Anda lupa menggunakan Panadol Flu & Batuk, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Panadol Flu & Batuk Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Panadol Flu & Batuk?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Panadol Flu & Batuk yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Panadol Flu & Batuk?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Panadol Flu & Batuk yang mungkin terjadi adalah:
Takikardi, dispepsia, mual, kemerahan pd kulit, depresi pernapasan & SSP, mengantuk, konstipasi, pusing, ggn GI, insomnia, gelisah, eksitasi, tremor. Dpt menyebabkan kerusakan hati pd penggunaan jangka lama, dosis besar.
Apa Saja Interaksi Obat Panadol Flu & Batuk?
Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Panadol Flu & Batuk antara lain:
Penggunaan bersama dg antidepresan MAOI dpt menyebabkan krisis hipertensi.
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Panadol Flu & Batuk?
, Sediaan, Izin BPOM, Harga
- Dus @ 10 blister @ 12 kaplet, DTL1124503604A1,
- Dus @ 10 blister @ 10 kaplet, DTL1124503604A1, Rp 12.000/dus
Apa Nama Perusahaan Produsen Panadol Flu & Batuk?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Panadol Flu & Batuk:Glaxo Wellcome Indonesia
Pendaftar
Sterling Products Indonesia