Daftar Isi
Ofloxacin adalah obat golongan antibiotik kuinolon. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, dan infeksi menular 5eksual, misalnya gonore. Ofloxacin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan memberantas bakteri penyebab infeksi-infeksi tersebut.
Karena ofloxacin merupakan antibiotik, maka obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu atau pilek.
Tentang Ofloxacin
Peringatan:
- Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui tidak diperbolehkan mengonsumsi obat ini
- Ofloxacin juga tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan jantung, hati, ginjal, radang tendon atau tendonitis, epilepsi, diabetes, defisiensi enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), dan penyakit myasthenia gravis
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.
Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ofloxacin?
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep. |
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ofloxacin:
OfloxacinBerikut ini adalah dosis penggunaan ofloxacin pada sejumlah kondisi:
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ofloxacin?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ofloxacin:
Mengonsumsi Ofloxacin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan ofloxacin sebelum mulai mengonsumsinya. Telanlah tablet atau kapsul ofloxacin dengan air putih dan jangan mengunyahnya. Antibiotik ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi ofloxacin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Sebaiknya konsumsi ofloxacin pada pagi hari jika dokter meresepkannya sebagai obat sekali minum. Jika diresepkan menjadi dua dosis per hari, maka masing-masing dosis harus berjarak 12 jam.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ofloxacin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Selain itu jangan menggandakan dosis ofloxacin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Durasi pengobatan dengan ofloxacin bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi. Pengobatan biasanya akan berlangsung hingga satu minggu atau lebih, namun tidak boleh lebih dari dua bulan.
Pastikan Anda menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan oleh dokter walau kondisi Anda tampulaknya sudah membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah kembalinya infeksi. Jika kondisi tidak membaik setelah menghabiskan obat, periksakan diri ke dokter.
Jangan mengonsumsi multivitamin yang mengandung seng atau besi, serta obat-obatan antasida pada dua jam sebelum atau sesudah meminum ofloxacin karena dapat mengganggu penyerapan ofloxacin oleh tubuh. Selain itu tidak diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) selama menjalani pengobatan dengan ofloxacin.
Saat menggunakan ofloxacin, kadang-kadang kulit bisa menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Jika Anda mengalami hal ini, lindungilah kulit Anda dengan tabir surya jika akan melakukan aktivitas di luar rumah. Sebaiknya hindari berkendara selama menggunakan ofloxacin karena obat ini juga dapat mengganggu konsentrasi dan menyebabkan pusing.
Jangan lupa untuk tetap rutin menemui dokter selama menjalani pengobatan dengan ofloxacin agar mereka dapat mengetahui perkembangan kondisi Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Ofloxacin
Sama seperti obat-obat lain, ofloxacin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi antibiotik ini adalah:
- Kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari
- Pusing
- Sakit kepala
- Batuk
- Gangguan tidur
- Diare
- Nyeri perut
- Mual