Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Mebendazole?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Mebendazole adalah:– Tiap tablet mengandung Mebendazol 100 mg
– Tiap 5 ml sirup mengandung Mebendazol 100 mg
Cara Kerja Obat:
Mebendazol adalah suatu turunan benzimidazole yang memiliki khasiat sebagai obat antelmintik (obat kecacingan) yang mempunyai jangkauan luas terhadap cacing-cacing parasit antara lain :
– Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
– Trichuris trichiura (cacing cambuk)
– Enterobius vermicularis (cacing kremi)
– Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
– Necator americanus (cacing tambang)
Pada manusia pemberian secara oral efektif terhadap cacing-cacing tersebut. Prevalensi infeksi cacing A. lumbricoides (cacing gelang) dan T. trichiuria (cacing cambuk) masih tinggi di berbagai daerah di Indonesia, demikian pula dengan prevalensi infeksi cacing A. duodenale dan N. americanus (cacing tambang) yang masih tinggi di daerah pertambangan dan perkebunan.
Adapun kelompok yang masih rentan terhadap infeksi cacing adalah anak-anak usia sekolah.
Mebendazole Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Mebendazole?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Mebendazole adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Mebendazole obat pilihan untuk enterobius vermicularis (cacing kremi) pada anak sebagai dosis tunggal; jika infeksi ulangan sangat mungkin terjadi maka dosis kedua dapat diberikan setelah 2 minggu.
Mebendazol juga digunakan untuk pengobatan penyakit kecacingan seperti di bawah ini:
– Ascariasis (penyakit cacing gelang)
– Trichuriasis (penyakit cacing cambuk)
– Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang)
– Necatoriasis (penyakit cacing tambang)
– Infeksi cacing campuran
Apa Saja Kontraindikasi Mebendazole?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Mebendazole dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Tidak boleh diberikan pada anak-anak usia balita dan wanita hamil.
Anthelmintic atau antihelminthic adalah sekelompok obat antiparasit yang mengeluarkan cacing parasit dan parasit internal lainnya dari tubuh dengan cara melumpuhkan atau mematikan mereka dan tanpa menyebabkan kerusakan yang signifikan pada inang. Obat ini juga dapat disebut vermifuges (yang melumpuhkan) atau vermicides (yang mematikan). Anthelmintic digunakan untuk mengobati orang yang terinfeksi cacing, suatu kondisi yang disebut helminthiasis. Obat yang mengandung anthelmintik digunakan dalam kampanye pemberantasan cacing anak usia sekolah di banyak negara berkembang. Misalnya terapi pengobatan untuk infeksi cacing yang ditularkan melalui media tanah adalah mebendazole dan albendazole serta praziquantel untuk schistosomiasis. |
Cacingan dalam istilah sehari-hari adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh. Penyebab cacingan yang populer adalah cacing pita, cacing kremi, dan cacing tambang. Biasanya cacing bisa dengan mudah menular. Pantat gatal, merupakan salah satu gejala untuk jenis cacing Enterobius vermicularis. Pada spesies cacing ini, indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya di malam hari ketika kita tidur, dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling anus). Dengan menggunakan selotip, contoh telur-telur dapat diambil dan dapat dilihat dengan bantuan mikroskop untuk diagnosa. Penyakit cacingan sering dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkat kesehatan anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak bergairah, ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah. Gejala penyakit cacingan pun akan sulit dideteksi, jika jumlah cacing yang bersarang dalam tubuh masih sedikit. Pada kasus infeksi cacing ringan, tanpa gejala atau kadang tidak menimbulkan gejala nyata. Gejala lan yang harus dikenali adalah lesu, tak bergairah, suka mengantuk, badan kurus meski porsi makan melimpah, serta suka menggaruk-garuk anusnya saat tidur karena bisa jadi itu pertanda cacing kremi sedang beraksi. Gangguan ini menyebabkan, kurang zat gizi, kurang darah atau anemia. Berkurangnya zat gizi maupun darah, keduanya berdampak pada tingkat kecerdasan, selain berujung anemia. Anemia akan menurunkan prestasi belajar dan produktivitas. Menurut penelitian, anak yang kehilangan protein akibat cacing tingkat kecerdasannya bisa menurun. Anemia kronis bisa mengganggu daya tahan tubuh anak usia di bawah lima tahun (balita). Tetapi pada kasus-kasus infeksi berat bisa berakibat fatal. Ascaris pada cacing dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan peritonitis, akibat perforasi usus dan ileus obstruksi akibat bolus yang dapat berakhir dengan kematian. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Mebendazole?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Mebendazole:
Ascariasis:
100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
Trichuriasis:
100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
Enterobiasis:
100 mg dalam dosis tunggal
Ancylostomiasis/Necatoriasis:
100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.
Infeksi campuran:
100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari atau 500 mg dalam dosis tunggal untuk semua jenis infeksi.
Peringatan dan Perhatian :
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
Ibu yang menyusui agar menghentikan pemberian ASI selama menggunakan obat ini.
Mebendazol kadang-kadang dapat meningkatkan sekresi insulin dalam tubuh, sehingga pada penderita diabetes melitus harus hati-hati apabila diberikan bersama-sama dengan insulin atau obat anti diabetik oral lain.
Pada pemakaian jangka panjang dan dosis besar kemungkinan dapat terjadi neutropenia (penurunan salah satu jenis sel-sel darah putih) yang akan kembali normal bila pengobatan dihentikan (reversible).
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Mebendazole Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Mebendazole, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Mebendazole?
Jika Anda lupa menggunakan Mebendazole, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Mebendazole Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Mebendazole?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Mebendazole yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Mebendazole?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Mebendazole yang mungkin terjadi adalah:
:Sangat jarang : nyeri perut, diare; dilaporkan kejang (pada bayi), ruam (termasuk sindrom steven johnsosn dan epidermal nekrolisis toksik)