Apa Kandungan dan Komposisi Maxitrin?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Maxitrin adalah:
- Chondroitin SO4 150 mg
- MSM 100 mg
- Fish Oil 82 mg
- Vitamin E 1,86 IU
- Soyabean oil 316,19 mg
- Glucosamine 250 mg
Sekilas Tentang Minyak Ikan (Fish Oil) Pada Maxitrin |
Minyak ikan disebut juga sebagai asam lemak yang berasal dari hati beberapa jenis ikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar DHA dan EPA dalam ikan atau suplemen minyak ikan memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Menurunkan kadar trigliserida
- Memperlambat pembentukan plak pada pembuluh darah
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi risiko serangan jantung
- Menjaga kulit
- Meningkatkan fungsi otak
- Mencegah dan menunda demensia
- Mencegah terjadinya peradangan
- Melebarkan pembuluh arteri dan vena
Sumber: ikan mackerel, tuna, salmon, sarden, herring, trout, dan cod. |
Sekilas Tentang Chondroitin Sulfate Pada Maxitrin |
Chondroitin merupakan suatu komponen jaringan penghubung yang ada pada tulang rawan dan tulang pada tubuh manusia. Dalam bentuk suplemen biasanya chondroitin sulfate berasal dari tulang rawan hewan.
Chondroitin bekerja dengan membangun atau membentuk kembali tulang rawan secara alami dan meningkatkan pemulihan jaringan setelah cedera atau olahraga. Chondroitin banyak dikonsumsi oleh orang yang mengalami nyeri sendi, osteoartritis, dan aus atau lemah sendi akibat penuaan. Chondroitin ini membantu membentuk jaringan ikat di sendi dan seluruh tubuh dan membantu menambah pelumas dan fleksibilitas pada sendi. Biasanya chondroitin tersedia dalam kombinasi dengan formula glucusamine dan MSM.
Berikut adalah beberapa manfaat dari chondroitin:
- Membantu mengobati nyeri sendi osteoartritis
- Membantu memulihkan cedera sendi
- Membantu menyembuhkan luka pada kulit
Sumber: tulang rawan ikan hiu, ikan, burung, trakea sapi, dan sebagainya. |
Sekilas Tentang MSM (Methylsulfonylmethane) Pada Maxitrin |
MSM (methylsulfonylmethane) merupakan suatu zat yang secara alami dijumpai pada tanaman, hewan, dan manusia. Namun saat ini MSM dapat diproduksi di laboratorium dan kemudian digunakan pada produk suplemen kesehatan. Secara umum MSM digunakan untuk meredakan nyeri sendi, mengurangi peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu ia juga bermanfaat untuk terapi berbagai kondisi arthritis hingga rosacea.
Berikut beberapa manfaat MSM:
1. Mengurangi rasa nyeri pada persendian
MSM secara signifikan mampu mengurangi peradangan, menghambat pemecahan cartilage (jaringan fleksibel yang melindungi tepi tulang pada persendian). Penelitian pada 100 orang yang berusia lebih dari 50 tahun menemukan bukti bahwa memberikan 1200 mg MSM selama 12 minggu dapat mengurangi rasa nyeri, kekakuan, dan pembengkakan, dibandingkan dengan pemberian plasebo. Juga dilaporkan bahwa mereka kini lebih mudah dalam berjalan. Penelitian lainnya terhadap 32 orang yang menderita nyeri punggung bagian bawah yang kemudian diberikan suplemen yang mengandung MSM, secara signifikan berkurang rasa nyeri dan kekakuan yang dirasakannya.
2. Memberikan efek antiinflamasi dan meningkatkan kadar glutathione
MSM mampu menghambat NF-kB, suatu protein kompleks yang terlibat dalam proses peradangan pada tubuh. MSM juga mengurangi produksi cytokine seperti tumor necrosis factor alpha (TNF-α) dan interleukin 6 (IL-6) yang memberi sinyal protein yang berhubungan dengan inflamasi sistemik. MSM juga meningkatkan kadar glutathione, suatu antioksidan penting bagi tubuh.
3. Mempercepat proses pemulihan cedera otot dan stress
Secara alami MSM dapat mempercepat proses pemulihan cedera otot dan stress oksidatif.
4. Mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada penderita arthritis
Kombinasi MSM, glucosamine, dan chondroitin sangat efektif untuk mengurangi nyeri dan kekakuan pada penderita osteoarthritis lutut.
5. Membantu meredakan alergi
MSM dapat digunakan untuk meredakan rhinitis alergi yang gejalanya meliputi mata berair, bersin, gatal, pilek, dan hidung tersumbat. Pemicunya biasanya bulu hewan, serbuk sari tanaman, dan jamur. MSM mampu menghambat pelepasan zat peradangan seperti sitokin dan prostaglandin sehingga mengurangi reaksi alergi.
6. Meningkatkan daya tahan tubuh
MSM dapat mengurangi stress oksidatif dan peradangan yang dapat memperlemah sistem imunitas tubuh. Karena MSM dapat mengurangi komponen peradangan seperti TNF-α, dan IL-6, sehingga dapat mengurangi ketegangan sistem imun. Dan karena memicu produksi glutathione, maka secara otomatis akan membuat sistem imun tubuh meningkat dan secara keseluruhan meningkatkan kesehatan tubuh.
7. Menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku
MSM bertindak sebagai sulfur tambahan bagi keratin. Keratin adalah suatu protein yang membentuk struktur kulit, rambut, dan kuku. Keratin banyak mengandung sulfur, itulah sebabnya mengapa saat rambut terbakar akan tercium bau sulfur. Karena MSM bertindak sebagai sulfur tambahan bagi keratin maka akan membantu memperkuat dan meningkatkan kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
9. Melawan sel kanker dan mencegah penyebarannya
Penelitian menemukan bahwa MSM memiliki aktifitas melawan sel kanker dengan membuat kerusakan pada DNA sel kanker dan mencegah persebarannya (metastasis). Studi pada mencit yang menderita kanker hati kemudian diberikan MSM, tumornya lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan mencit lain yang tidak diberikan MSM.
Secara umum MSM aman untuk digunakan dan dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh dengan efek samping minimal. Namun hindari penggunaan MSM pada wanita hamil dan menyusui sebab belum diketahui dengan pasti keamanannya. |
Methylsulfonylmethane (MSM, atau dimethylsulfone) adalah senyawa organosulfur dengan rumus (CH3)2SO2. Padatan tak berwarna ini memiliki gugus fungsi sulfon dan dianggap sebagai bahan kimia yang relatif lembam. Ini terjadi secara alami di beberapa tanaman primitif dan hadir dalam jumlah kecil di banyak makanan dan minuman dan dijual sebagai suplemen makanan.
Karena polaritas dan stabilitas termalnya, MSM digunakan secara industri sebagai pelarut suhu tinggi untuk zat anorganik dan organik. Ini digunakan sebagai media dalam sintesis organik. Misalnya, perpindahan aril klorida oleh kalium fluorida dapat dilakukan dengan baik dalam MSM cair.Dengan pKa 31, dapat dideprotonasi dengan natrium amida, dan basa konjugatnya adalah nukleofil efektif.
Studi resonansi magnetik nuklir (NMR) telah menunjukkan bahwa dosis oral MSM diserap ke dalam darah dan melewati sawar darah-otak. Sebuah studi NMR juga menemukan tingkat terdeteksi MSM biasanya hadir dalam darah dan cairan serebrospinal, menunjukkan bahwa itu berasal dari sumber makanan, metabolisme bakteri usus, dan metabolisme metanathiol endogen tubuh.
Khasiat MSM bagi kesehatan telah dipertanyakan. MSM dipromosikan sebagai sumber alami belerang oleh suplemen dan industri makanan kesehatan, menunjukkan bahwa orang kekurangan asupan belerang. Namun, protein dalam makanan merupakan sumber belerang yang melimpah, yang terkandung dalam asam amino metionin dan sistein. Penelitian klinis pada penggunaan medis bahan kimia terbatas pada beberapa studi uji coba yang telah memperlihatkan efek menguntungkan.
MSM dijual sebagai suplemen makanan yang dipasarkan dengan berbagai klaim dan umum digunakan (sering dalam kombinasi dengan glukosamin dan/atau kondroitin) untuk membantu mengobati atau mencegah osteoartritis. Penjualan eceran MSM di AS sebagai bahan tunggal dalam suplemen makanan berjumlah $115 juta pada tahun 2003. Efek biokimia dari suplemen methylsulfonylmethane kurang dipahami. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa MSM memiliki efek anti-inflamasi. Setiap efek kesehatan dari dimetil sulfoksida (DMSO) dapat dimediasi, setidaknya sebagian, oleh MSM. Stanley W. Jacob, M.D., dari Oregon Health and Science University, mengklaim telah menggunakan MSM untuk mengobati lebih dari 18.000 pasien dengan berbagai penyakit.
|
Sekilas Tentang Soybean Oil (Minyak Kedelai) Pada Maxitrin |
Soybean oil atau minyak kedelai merupakan minyak yang dihasilkan dari kacang kedelai. Minyak ini diklaim lebih sehat dari minyak sayur atau minyak nabati lainnya karena memiliki manfaat yang luar biasa banyaknya. Soybean oil dihasilkan dengan proses pemanasan kacang kedelai dan kemudian melarutkannya kemudian minyak mentah yang dihasilkan tadi dicampur dan dimurnikan sehingga dapat digunakan untuk berbagai bidang industri seperti kosmetik, sabun, makanan dan minuman, produk suplemen, dan sebagainya. Pada industri makanan, soybean oil digunakan sebagai minyak masak, dressing pada salad, agen pengemulsi, memberi tekstur cripsi pada produk makanan (wafer, biskuit), campuran saus, mayonnaise, minyak goreng untuk teknik goreng deep frying, dan sebagainya. Selain itu soybean oil juga digunakan dalam produk suplemen yang manfaatnya antara lain:
1. Membantu pertumbuhan rambut
Faktor seperti stress, kecemasan, gen, kekurangan nutrisi, ketidakseimbangan hormon, dan polusi dapat menyebabkan rambut tidak dapat tumbuh dengan baik. Soybean oil dapat meningkatkan asam amino dan keratin untuk memperkuat rambut dari akarnya dan memacu pertumbuhannya. Inilah sebabnya mengapa banyak produk shampo yang menggunakan soybean oil sebagai salah satu bahannya.
2. Menjaga dan memelihara kesehatan kulit
Soybean oil kaya akan asam linoleat, isoflavone, antioksidan, dan vitamin untuk melindungi dan menjaga kesehatan kulit. Mengaplikasikan soybean oil pada kulit dapat melindungi kulit dari paparan sinar UVB dan radikal bebas serta menurunkan TEWL (transepidermal water loss) pada kulit. Dengan demikian kulit akan tetap lembut, kenyal, cerah, dan minim kerutan.
3. Menurunkan kolesterol jahat dan menjaga kesehatan jantung
Soybean oil dapat menurunkan kadar kolesterol buruk yang dikenal dengan sebutan LDL (low density lipoprotein) dalam darah. LDL dapat menyumbat pembuluh darah sehingga mempengaruhi sirkulasi darah yang akan menimbulkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Dengan menurunnya kadar LDL maka pembuluh darah tidak tersumbat dan darah dapat mengalir dengan lancar yang pada gilirannya kesehatan jantung dapat tetap terjaga.
4. Menjaga kesehatan tulang
Soybean oil kaya akaan phytosterol yang disebut dengan isoflavon yang mampu membersihkan radikal bebas dan mengikat reseptor estrogen pada tulang sehingga memicu pembentukan tulang dan menghindarkan risiko penyakit tulang seperti osteoporosis dan osteopenia.
5. Meningkatkan daya ingat pada penderita Alzheimer
Soybean oil yang banyak mengandung vitamin K dan lemak tak jenuh seperti linoleic dan linoleic acid dapat memproduksi asam omega 3 seperti DHA dan EPA serta omega 6. Asam lemak tak jenuh tadi memiliki sifat neuroprotektif yang mampu meningkatkan daya ingat dan kemampuan pembelajaran atau pemahaman. Hal ini sangat penting terutama pada penderita gangguan kognitif, neurodegeneratif, dan serebrovaskular parah seperti Alzheimer.
6. Melindungi kulit dari gigitan serangga
Memberikan soybean oil pada kulit dapat menghindarkannya dari gigitan serangga seperti nyamuk. |
Sekilas Tentang Vitamin E Pada Maxitrin |
- Mencegah rambut rontok
- Melancarkan peredaran darah di kulit kepala
- Menyeimbangkan produksi sebum
- Menjaga kadar hormon
- Mengurangi efek samping obat-obatan
- Mengatasi diabetes
- Memperbaiki kualitas sperma
- Mencegah kulit terbakar
- Menjaga kesehatan kuku
- Mengatasi garis-garis halus dan kerutan
Sumber: kuning telur, tahu, bayam, kacang tanah, kedelai, almond, alpukat, udang, labu, brokoli, dan minyak biji bunga matahari. |
Vitamin E adalah istilah kolektif yang digunakan untuk menggambarkan 8 antioksidan larut lemak yang terpisah, paling sering alpha-tocopherol (alfa-tokoferol). Vitamin E bertindak untuk melindungi sel terhadap efek radikal bebas, yang berpotensi merusak produk sampingan dari metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin E terlihat pada orang dengan abetalipoproteinemia, bayi prematur, bayi berat lahir sangat rendah (berat lahir kurang dari 1500 gram, atau 3 pon), cystic fibrosis, dan kolestasis dan penyakit hati yang parah.
Penelitian awal menunjukkan vitamin E dapat membantu mencegah atau menunda penyakit jantung koroner dan melindungi terhadap efek merusak dari radikal bebas, yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti kanker. Ini juga melindungi vitamin yang larut dalam lemak lainnya (vitamin kelompok A dan B) dari kerusakan oleh oksigen. Rendahnya tingkat vitamin E telah dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker payudara dan usus besar.
d-Alpha-Tocopherol adalah bentuk alami vitamin E, vitamin yang larut dalam lemak dengan sifat antioksidan kuat. Dianggap penting untuk stabilisasi membran biologis (terutama yang memiliki asam lemak tak jenuh ganda dalam jumlah tinggi), d-alpha-Tocopherol adalah pemulung radikal peroksil yang poten dan menghambat aktivitas siklooksigenase nonkompetitif di banyak jaringan, menghasilkan penurunan produksi prostaglandin. Vitamin E juga menghambat angiogenesis dan dormansi tumor melalui penekanan transkripsi gen faktor pertumbuhan endotel vaskular(VEGF).
Alpha-Tocopherol adalah bentuk alfa yang tersedia secara hayati secara oral dari vitamin E yang larut dalam lemak yang terjadi secara alami, dengan aktivitas antioksidan dan sitoprotektif yang kuat. Setelah pemberian, alfa-tokoferol menetralkan radikal bebas, sehingga melindungi jaringan dan organ dari kerusakan oksidatif. Alfa-tokoferol dimasukkan ke dalam membran biologis, mencegah oksidasi protein dan menghambat peroksidasi lipid, sehingga menjaga integritas membran sel dan melindungi sel dari kerusakan. Selain itu, alfa-tokoferol menghambat aktivitas protein kinase C (PKC) dan jalur yang dimediasi PKC.
Alfa-tokoferol juga memodulasi ekspresi berbagai gen, memainkan peran kunci dalam fungsi neurologis, menghambat agregasi trombosit dan meningkatkan vasodilatasi. Dibandingkan dengan bentuk tokoferol lainnya, alfa-tokoferol adalah bentuk yang paling aktif secara biologis dan merupakan bentuk yang lebih disukai diserap dan disimpan di dalam tubuh.
Penyerapan
10-33% deuterium vitamin E diserap di usus kecil. Penyerapan Vitamin E tergantung pada penyerapan lemak di mana ia dilarutkan. Untuk pasien dengan penyerapan lemak yang buruk, bentuk vitamin E yang larut dalam air mungkin perlu diganti seperti tokoferil polietilen glikol-1000 suksinat. Dalam penelitian lain bioavailabilitas oral alfa-tokoferol adalah 36%, gamma-tokotrienol adalah 9%. Waktu untuk konsentrasi maksimum adalah 9,7 jam untuk alfa-tokoferol dan 2,4 jam untuk gamma-tokotrienol.
Rute Eliminasi
Alfa tokoferol diekskresikan dalam urin serta empedu dalam tinja terutama sebagai metabolit carboxyethyl-hydrochroman (CEHC), tetapi dapat diekskresikan dalam bentuk alami.
Volume Distribusi
0,41L/kg pada neonatus prematur yang diberikan injeksi intramuskular 20mg/kg.
Pembersihan
6,5mL/jam/kg pada neonatus prematur yang diberikan injeksi intramuskular 20mg/kg.
alpha-Tocopherol diserap melalui jalur limfatik dan diangkut dalam hubungan dengan kilomikron. Dalam plasma, alfa-tokoferol ditemukan di semua fraksi lipoprotein tetapi sebagian besar terkait dengan lipoprotein yang mengandung apo B. alpha-Tocopherol dikaitkan dengan lipoprotein densitas sangat rendah ketika dikeluarkan dari hati. Pada tikus, sekitar 90% dari total massa tubuh alfa-tokoferol ditemukan di hati, otot rangka dan jaringan adiposa. Sebagian besar alfa-tokoferol terletak di fraksi mitokondria dan retikulum endoplasma, sedangkan sedikit ditemukan di sitosol dan peroksisom.
Penelitian tingkat alfa-tokoferol retina tikus yang baru lahir dapat diubah dengan manipulasi diet ibu. Para ibu tikus diberi makan makanan yang mengandung 1 g alfa-tokoferol asetat/kg makanan atau tidak sama sekali, mulai 21-25 hari sebelum kelahiran anak mereka dan berlangsung selama periode paparan. Perawatan ini menghasilkan perbedaan tiga sampai empat kali lipat dalam tingkat alfa-tokoferol retina anak anjing. Kombinasi perawatan diet dan oksigen juga menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam aktivitas glutathione peroksidase retina, dengan kelompok yang kekurangan vitamin E, yang terpapar oksigen memiliki tingkat tertinggi. Tikus yang baru lahir baik yang diberi suplemen dan tidak diberi alfa-tokoferol memiliki vasoobliterasi yang lebih sedikit daripada tikus yang disusui oleh ibu yang diberi makan tikus.
Vitamin E disimpan tanpa dimodifikasi dalam jaringan (terutama hati dan jaringan adiposa) dan diekskresikan melalui feses. Kelebihan vitamin E diubah menjadi lakton, diesterifikasi menjadi asam glukuronat, dan kemudian diekskresikan dalam urin.
Vitamin E 20% sampai 50% diserap oleh sel epitel usus di usus halus. Empedu dan getah pankreas diperlukan untuk penyerapan tokoferol. Penyerapan meningkat bila diberikan dengan trigliserida rantai menengah. Distribusi ke jaringan melalui sistem limfatik terjadi sebagai kompleks lipoprotein. Konsentrasi tinggi vitamin E ditemukan di adrenal, hipofisis, testis, dan trombosit.
Vitamin E kemungkinan merupakan antioksidan paling penting dalam makanan manusia dan alfa-tokoferol adalah isomer paling aktif. Alfa-tokoferol menunjukkan kapasitas anti-oksidatif in vitro, dan menghambat oksidasi ldl. Selain itu, alfa-tokoferol menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dan memodulasi ekspresi protein yang terlibat dalam penyerapan, transportasi dan degradasi tokoferol, serta penyerapan, penyimpanan dan ekspor lipid seperti kolesterol. Meskipun fitur anti-aterogenik menjanjikan in vitro, vitamin E gagal menjadi ateroprotektif dalam uji klinis pada manusia.
Studi terbaru menyoroti pentingnya metabolit rantai panjang alfa-tokoferol, yang terbentuk sebagai produk antara katabolik di hati dan terjadi dalam plasma manusia. Metabolit ini memodulasi proses inflamasi dan pembentukan sel busa makrofag melalui mekanisme yang berbeda dari prekursor metabolisme alfa-tokoferol dan pada konsentrasi yang lebih rendah.
|
Sekilas Tentang Glucosamine Pada Maxitrin |
Glucosamine adalah suatu gula amino yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Namun jika tubuh kita kekurangan zat ini maka akan muncul masalah, khususnya pada sendi dan dapat menyebabkan risiko osteoarthritis. Osteoarthritis adalah suatu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh tidak cukupnya regenerasi tulang rawan pada sendi, hal ini sering terjadi pada lutut dan pinggul. Jika dibiarkan dan tidak segera ditangani maka penderitanya akan merasakan nyeri, kesulitan berjalan, bahkan bisa berujung pada kecacatan.
Menurut beberapa penelitian, glucosamine dapat membantu dalam proses regenerasi tulang rawan, mengurangi peradangan, dan mengurangi kerusakan kolagen sehingga mampu mengobati osteoarthritis meskipun mekanisme kerjanya belum diketahui dengan pasti. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan glucosamine adalah melalui suplemen.
Ada dua jenis glucosamine yaitu glucosamine sulfate dan glucosamine hydrochloride. Glucosamine hydrochloride lebih mudah diserap oleh tubuh daripada glucosamine sulfate namun fungsinya sama. Pada produk suplemen, glucosamine yang ada biasanya berasal dari cangkang kerang, tulang hewan, sumsum tulang, dan jamur. |
Glucosamine (glukosamin) dengan rumus kimia C6H13NO5 adalah suatu gula amino dan prekursor yang cukup dikenal dalam sintesis biokimia protein dan lipid terglikosilasi. Glukosamin ditemukan sebagai komponen utama dari eksoskeleton krustasea dan artropoda lainnya, pada jamur, dan banyak organisme tingkat tinggi yang merupakan salah satu monosakarida yang paling melimpah. Glucosamine diproduksi secara komersial melalui hidrolisis eksoskeleton krustasea. Glukosamin umumnya digunakan sebagai pengobatan untuk osteoartritis, meskipun penerimaannya sebagai terapi medis bervariasi.
Sejarah dan biokimia
Glukosamin pertama kali diidentifikasi pada tahun 1876 oleh Dr. Georg Ledderhose, tetapi stereokimia tidak sepenuhnya didefinisikan sampai tahun 1939 oleh karya Walter Haworth. D-Glukosamin dibuat secara alami dalam bentuk glukosamin-6-fosfat, dan merupakan prekursor biokimia dari semua gula yang mengandung nitrogen. Secara khusus, glukosamin-6-fosfat disintesis dari fruktosa-6-fosfat dan glutamin sebagai langkah pertama dari jalur biosintesis heksosamin. Produk akhir dari jalur ini adalah UDP-N-acetylglucosamine (UDP-GlcNAc), yang kemudian digunakan untuk membuat glikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikolipid.
Karena pembentukan glukosamin-6-fosfat adalah langkah pertama untuk sintesis produk ini, glukosamin mungkin penting dalam mengatur produksinya. Namun, cara jalur biosintesis heksosamin sebenarnya diatur, dan apakah ini dapat terlibat dalam berkontribusi terhadap penyakit manusia, masih belum jelas.
Manfaat kesehatan
Glukosamin oral umumnya digunakan untuk pengobatan osteoartritis. Karena glukosamin adalah prekursor untuk glikosaminoglikan, dan glikosaminoglikan adalah komponen utama tulang rawan sendi, glukosamin tambahan dapat membantu membangun kembali tulang rawan dan mengobati radang sendi. Penggunaannya sebagai terapi untuk osteoartritis tampak aman, tetapi ada bukti yang bertentangan mengenai efektivitasnya, meskipun hasil positif dibuktikan dalam beberapa uji klinis terkontrol prospektif.
Penggunaan
Dosis umum garam glukosamin adalah 1.500 mg per hari. Glukosamin mengandung gugus amino yang bermuatan positif pada pH fisiologis. Anion yang termasuk dalam garam dapat bervariasi. Bentuk glukosamin yang umum dijual adalah glukosamin sulfat dan glukosamin hidroklorida. Jumlah glukosamin yang ada dalam 1500 mg garam glukosamin akan tergantung pada anion mana yang ada dan apakah garam tambahan termasuk dalam perhitungan pabrikan. Glukosamin sering dijual dalam kombinasi dengan suplemen lain seperti kondroitin sulfat dan metilsulfonilmetana.
Glukosamin adalah obat alternatif yang populer digunakan oleh konsumen untuk pengobatan osteoarthritis. Glukosamin juga banyak digunakan dalam kedokteran hewan sebagai suplemen yang tidak diatur tetapi diterima secara luas.
Keamanan penggunaan
Studi klinis secara konsisten melaporkan bahwa glukosamin aman untuk digunakan. Karena glukosamin biasanya berasal dari kerang, mereka yang alergi terhadap kerang mungkin ingin menghindarinya. Namun, karena glukosamin berasal dari cangkang hewan-hewan ini sementara alergennya ada di dalam daging hewan, itu mungkin aman bahkan bagi mereka yang alergi kerang. Sumber alternatif menggunakan fermentasi jamur jagung tersedia. Kekhawatiran lain adalah bahwa glukosamin ekstra dapat berkontribusi pada diabetes dengan mengganggu regulasi normal jalur biosintesis heksosamin, tetapi beberapa penyelidikan tidak menemukan bukti bahwa ini terjadi.
Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh Anderson et al pada tahun 2005 merangkum efek glukosamin pada metabolisme glukosa dalam studi in vitro, efek pemberian glukosamin dosis besar secara oral pada hewan dan efek suplementasi glukosamin dengan dosis normal yang direkomendasikan pada manusia, menyimpulkan bahwa glukosamin tidak menyebabkan intoleransi glukosa dan tidak memiliki efek terdokumentasi pada metabolisme glukosa. Studi lain yang dilakukan pada subjek kurus atau obesitas menyimpulkan bahwa glukosamin oral pada dosis standar tidak menyebabkan atau secara signifikan memperburuk resistensi insulin atau disfungsi endotel.
Institut Kesehatan Nasional AS saat ini sedang melakukan studi tentang glukosamin tambahan pada pasien obesitas, karena populasi ini mungkin sangat sensitif terhadap efek glukosamin pada resistensi insulin.
Di Amerika Serikat, glukosamin tidak disetujui oleh Food and Drug Administration untuk penggunaan medis pada manusia. Karena glukosamin diklasifikasikan sebagai suplemen makanan di negara ini, keamanan dan formulasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab produsen; bukti keamanan dan kemanjuran tidak diperlukan selama tidak diiklankan sebagai pengobatan untuk kondisi medis.
Di Eropa, glukosamin disetujui sebagai obat medis dan dijual dalam bentuk glukosamin sulfat. Dalam hal ini, bukti keamanan dan kemanjuran diperlukan untuk penggunaan medis glukosamin dan beberapa pedoman telah merekomendasikan penggunaannya sebagai terapi yang efektif dan aman untuk osteoartritis. Sebenarnya, komite Satuan Tugas Liga Eropa Melawan Rematik (EULAR) baru-baru ini memberikan glucosamine sulfate tingkat toksisitas 5 dalam skala 0-100, dan pedoman OARSI (OsteoArthritis Research Society International) terbaru untuk osteoartritis pinggul dan lutut juga mengkonfirmasi profil keamanannya yang sangat baik.
Bioavailabilitas dan farmakokinetik
Dua penelitian baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa glukosamin tersedia secara hayati baik secara sistemik dan di tempat kerja (sendi) setelah pemberian oral glukosamin sulfat kristal pada pasien osteoartritis. Konsentrasi glukosamin keadaan stabil dalam plasma dan cairan sinovial berkorelasi dan sejalan dengan yang efektif dalam studi in vitro yang dipilih.
Farmakologi
Manfaat glukosamin sulfat pada pasien dengan osteoarthritis kemungkinan hasil dari sejumlah efek termasuk aktivitas anti-inflamasi, stimulasi sintesis proteoglikan, dan penurunan aktivitas katabolik kondrosit menghambat sintesis enzim proteolitik dan zat lainnya. yang berkontribusi terhadap kerusakan matriks tulang rawan dan menyebabkan kematian kondrosit artikular.
Studi klinis
Ada beberapa uji klinis glukosamin sebagai terapi medis untuk osteoartritis, tetapi hasilnya bertentangan. Bukti yang mendukung dan menentang kemanjuran glukosamin telah menyebabkan perdebatan di antara dokter tentang apakah akan merekomendasikan pengobatan glukosamin kepada pasien mereka.
Berbagai uji klinis pada 1980-an dan 1990-an, semuanya disponsori oleh pemegang paten Eropa, Rottapharm, menunjukkan manfaat glukosamin. Namun, penelitian ini berkualitas buruk karena kekurangan dalam metode mereka, termasuk ukuran kecil, durasi pendek, analisis drop-out yang buruk, dan prosedur yang tidak jelas untuk membutakan. Rottapharm kemudian mensponsori dua besar (setidaknya 100 pasien per kelompok), selama tiga tahun, uji klinis terkontrol plasebo dari merek Rottapharm glukosamin sulfat. Kedua studi ini menunjukkan manfaat yang jelas untuk pengobatan glukosamin. Tidak hanya perbaikan gejala tetapi juga perbaikan penyempitan celah sendi pada radiografi. Ini menunjukkan bahwa glukosamin, tidak seperti penghilang rasa sakit seperti NSAID, sebenarnya dapat membantu mencegah kerusakan tulang rawan yang merupakan ciri khas osteoartritis. Di sisi lain, beberapa penelitian selanjutnya, terlepas dari Rottapharm, tetapi lebih kecil dan lebih pendek, tidak mendeteksi manfaat glukosamin.
Karena hasil yang kontroversial ini, beberapa ulasan dan meta-analisis telah mengevaluasi kemanjuran glukosamin. Richy dan col melakukan meta-analisis uji klinis acak pada tahun 2003 dan menemukan kemanjuran glukosamin pada nyeri VAS dan WOMAC, indeks Lequesne dan mobilitas VAS dan tolerabilitas yang baik.
Baru-baru ini, ulasan oleh Bruyere et al. tentang glukosamin dan kondroitin sulfat untuk pengobatan osteoartritis lutut dan pinggul menyimpulkan bahwa kedua produk tersebut bertindak sebagai terapi simtomatik yang berharga untuk penyakit osteoartritis dengan beberapa efek modifikasi struktur yang potensial.
|
Maxitrin Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Maxitrin?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Maxitrin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Memelihara kesehatan fungsi persendian.
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Maxitrin?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan
untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Maxitrin:
Sehari 3 x 2 kapsul lunak.
Berapa Nomor Izin BPOM Maxitrin?
Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Maxitrin:
POM SD. 061 326 921
Izin, Kemasan & Sediaan Maxitrin
Dus @ 5 strip @ 6 kapsul lunak
Apa Nama Perusahaan Produsen Maxitrin?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Maxitrin:
PT Dipa Pharmalab Intersains
Sekilas Tentang Dipa Pharmalab Intersains |
Sejarah PT. Dipa Pharmalab Intersains berawal dari pendirian PT. Pradja Pharmaceutical Industry yang merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Tjipto Pusposuharto pada 1960. Pada awalnya usaha yang didirikan ini hanyalah usaha farmasi rumahan dengan 20 orang karyawan dengan area luas pabrik 350 meter persegi.
Pada 1975, PT. Pradja Pharmaceutical Industry memasarkan produk analisis mikrobiologi dari Oxoid (Thermo Fisher Scientific). Kemudian memasarkan produk analisis biologikal lainnya dari Cutter Lab (Grifols) pada 1976. Karena perkembangan usaha yang pesat, maka pada 1991, Tjipto Pusposuharto mendirikan PT. Dipa Pharmalab Intersains yang pada 2005 membangun pabrik baru di daerah Majalengka, Jawa Barat. Perusahaan ini telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000, CPOB, dan lain-lain sehingga produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang baik. Perusahaan ini telah berpartner dengan beberapa perusahaan farmasi luar negeri seperti Actavis, Genepharm, Korea United Pharma, Medac, Vitrolife, Colenta, Bracco, dan lain-lain.
Produk-produk yang diproduksi oleh PT. Dipa Pharmalab Intersains dikategorikan dalam berbagai jenis antara lain produk farmasi, consumer health, peralatan medis, dan peralatan analisis laboratorium. PT. Dipa Pharmalab Intersains berkantor pusat di Jl. Raya Kebayoran Lama No. 28, Jakarta. |