Lipira


Merek

Combiphar

Klasifikasi Obat

G

Apa Kandungan dan Komposisi Lipira?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Lipira adalah:

Gemfibrozil 600 mg

Sekilas Tentang Gemfibrozil Pada Lipira
Gemfibrozil adalah suatu obat yang digunakan dalam terapi pengobatan ketidaknormalan jumlah kadar lipid dalam darah seperti hiperlipidemia (tingginya jumlah lipid dalam darah) tipe 3, hipertrigliseridemia (tingginya kadar trigliserida dalam darah) tipe 4, mengurangi kadar VLDL (very low density lipoprotein), meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotein), menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein). Obat ini juga diindikasikan untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner pada pasien dengan hiperlipidemia tipe 3 yang tidak merespon diet, olahraga, dan obat lainnya.

Mekanisme kerja yang sesungguhnya dari gemfibrozil ini tidak sepenuhnya diketahui dengan pasti. Namun beberapa teori mengungkapkan bahwa gemfibrozil dapat menghambat lipofisis, menurunkan asam lemak hepatik, dan menghambat sekresi VLDL hati. Aktivitas ini sekaligus akan mengurangi kadar serum VLDL dan meningkatkan HDL. Namun mekanisme sesungguhnya belum diketahui.

Efikasi gemfibrozil kemungkinan berasal dari efeknya dalam meningkatkan aktivitas lipase lipoprotein ekstra hepatik sehingga meningkatkan lipolisis trigliserida lipoprotein yang mana dipicu oleh pengaktivan peroxisome proliferator-activated receptor alpha (PPARα), suatu reseptor yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan lemak serta diferensiasi jaringan adiposa. Serangkaian aktivitas ini akan meningkatkan pembersihan trigliserida, mengonversi VLDL menjadi LDL, kemudian mengonversi LDL menjadi HDL yang disertai dengan peningkatan sekresi lipid ke dalam empedu dan usus. Gemfibrozil juga menghambat sintesisa dan meningkatkan pembersihan apolipoprotein B, molekul pembawa VLDL.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan gemfibrozil diantaranya masalah gastrointestinal, nyeri muskuloskeletal, munculnya batu empedu, hipokalemia (rendahnya kadar kalium dalam darah), peningkatan risiko kanker, dan efek lainnya yang tidak disebutkan di sini.

Pemberian gemfibrozil dikontraindikasikan pada pasien yang menderita masalah hati (karena obat ini dimetabolisme di dalam hati), penyakit saluran empedu, wanita hamil, dan pasien dengan berat badan berlebih (obesitas).

Pemberian gemfibrozil bersamaan dengan obat antikoagulan dapat menyebabkan peningkatan aksi warfarin dan antikoagulan indanedione. Penggunaan bersamaan dengan obat statin berpotensi menyebabkan kram otot, miopati, dan rhabdomiolisis. Gemfibrozil akan menghambat aktivasi enzim Cytochrome P450 dan CYP2C8, mengurangi metabolisme hepatik beberapa obat lainnya, dan memperpanjang waktu paruh dan durasi aksi obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, antiepilepsi, teophylline, agen anestesi, obat kontrasepsi oral, statin, warfarin, selexipag, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini.

Rute administrasi gemfibrozil adalah secara oral dan kemudian diserap melalui saluran gastrointestinal. Pengikatan protein sebesar 99%, dimana 98,6 persen mengikat pada albumin, 0,8% mengikat pada eritrosit, 0,8% lainnya tidak mengikat. Gemfibrozil dimetabolisme di dalam hati oleh enzim CYP3A4. Waktu paruh plasma adalah 1,5 jam. Pada pasien gagal ginjal, waktu paruhnya mencapai 2,4 jam, dan pada pasien dengan penyakit hati waktu paruhnya mencapai 2,1 jam. Sekira 70% dari dosis obat ini akan diekskresikan melalui urin dan sebanyak 6% melalui feses.

FDA mengategorikan tingkat keamanan obat ini untuk digunakan oleh wanita hamil dimasukkan dalam kategori C. Konsultasikan dengan dokter. Gemfibrozil pertama kali dipatenkan pada 1968 dan mulai digunakan secara luas oleh dunia medis pada 1982.

Lipira Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Lipira?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Lipira adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pencegahan primer penyakit jantung koroner pada usia 40-55 pada penderita hiperlipidemia yang tidak responsif terhadap diet. Pengobatan penderita hiperkolesterolemia, dislipidemia campuran dan hipertrigliseridemia, atau menurut klasifikasi Frederickson tipe IIA, MB dan IV sehingga dapat mencegah penyakit jantung koroner. Pengobatan untuk hiperlipidemia lain : Frederickson tipe III dan V, Dislipidemia yang berhubungan dengan diabetes, Xanthoma yang berhubungan dengan dislipidemia.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Lipira?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Lipira:

2 kali sehari 600 mg, 30 menit sebelum makan pagi dan malam. Dosis 900 mg/hari diberikan pada kasus pasien yang intoleran pada dosis normal. Dosis maksimum : 1500 mg/hari dapat diberikan bila diperlukan penurunan trigliserida maksimal seperti pada penderita tipe V.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Lipira?

30 menit sebelum makan pagi dan malam

Apa Saja Kontraindikasi Lipira?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Lipira dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Penderita dengan gangguan fungsi hati atau Ginjal yang berat. Penyakit kandung empedu. Hipersensitif terhadap gemfibrozil atau komponen obat.

Apa saja Perhatian Penggunaan Lipira?

Gemfibrozil mungkin seperti meningkatkan pengeluaran kolesterol melalui empedu dan kemungkinan terbentuknya batu empedu. Bila dicurigai adanya kolestatis,maka dianjurkan pemeriksaan batu empedu. Pengobatan dihentikan bila ditemui adanya batu empedu. Sebelum terapi dimulai agar dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan adanya abnormalitas kadar lemakdarah. Selama pengobatan sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara periodik terhadap kadar lemak darah,dan pemeriksaan fungsi hati. Bila setelah 3 bulan tidak didapatkan penurunan kadar lipid plasma yang memadai,maka pemberian obat ini agar dihentikan. Keamanan pengobatan pada wanita hamil dan ibu menyusui belum diketahui dengan pasti. Keamanan dan efektivitas penggunaan pada anak-anak belum dapat dipastikan.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Lipira Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Lipira, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Lipira?

Jika Anda lupa menggunakan Lipira, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Lipira Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Lipira?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Lipira yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Lipira?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Lipira yang mungkin terjadi adalah:

Nyeri abdomen, diare, nyeri epigastrik, muntah, flatulence, rash, dermatitis, pruritus, urtikaria, impoten, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, kolestatik jaundice, angioderma, laryngeal oedema, fibrilasi atrium, pankreatitis, myastenia, miopati, rabdomiolisis, nyeri pada ekstremitas dan mialgia yang disertai dengan kenaikan kreatininkinase.

Apa Saja Interaksi Obat Lipira?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Lipira antara lain:

Kombinasi dengan lovastatin dan penghambat HMG-CoA reduktase dapat menimbulkan mioglobinuria (reabdomiolisis) dan miosistis berat. Penggunaan dengan antikoagulan,dosis koagulan harus dikurangi untuk mempertahankan waktu protrombin pada tingkat yang diinginkan sehingga mencegah terjadinya komplikasi pendarahan.

Kemasan, Sediaan, dan Harga Lipira

Bentuk Sediaan

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Lipira?

/Harga

Lipira kapsul 300 mg

60’s (Rp120,000/pak)

Lipira FC kaplet 600 mg

30’s (Rp117,000/pak)

Sekilas Tentang Combiphar
PT. Combiphar ((Combined Imperial Pharmaceutical Incorporation) adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1971 di Bandung. Awalnya perusahaan ini hanya industri kecil atau home industri yang memproduksi OBH (Obat Batuk Hitam), antibiotik, dan analgesik. Pada 1985 Dr. Biantoro Wanandi dan Hamadi Wijaya membawa kemajuan pesat bagi PT. Combiphar seperti berhasil mandapatkan sertifikat CPOB pada tahun 1991, mendirikan beberapa fasilitas produksi baru untuk memisahkan fasilitas profuksi produk sefalosporin dengan produk lainnya, bekerja sama dengan Rohto untuk memproduksi produk kesehatan mata, bekerja sama dengan Sanofi-Syntelabo , dan sebagainya.

Hasil kerjasama dengan Sanofy akhirnya membuat didirikannya perusahaan baru bernama PT. Sanofi-Syntelabo Combiphar (SSC) yang kemudian pada 2006 berubah namanya menjadi PT. Pharma Health Care. Pada 2006 PT. Combiphar berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2000.

PT. Combiphar memiliki pabrik di daerah Padalarang, Bandung, Jawa Barat dan kantor pusatnya ada di Graha Atrium Senen, Jakarta. Saat ini CEO PT. Combiphar dijabat oleh Michael Wanandi, anak dari pendiri perusahaan ini. Dibawah kepemimpinannya, perusahaan ini berhasil meraih penghargaan Asia's Leading SMEs dalam ajang Asia Corporate Excellence & Sustainability Awards 2018.