Stevia merupakan pemanis yang terbuat dari Steviol glycoside yang merupakan hasil ekstraksi dari daun Stevia rebaudiana. Karena kadar kalorinya yang nol, banyak yang menggunakannya sebagai pemanis pengganti gula. Tapi amankah? Apa ada efek sampingnya?
Stevia 200 kali lebih manis dari gula putih biasa dan banyak digunakan sebagai pemanis pada makanan, minuman, dan produk suplemen herbal. Namun FDA (BPOM Amerika Serikat) mengatakan hanya Stevia dengan kadar kemurnian tinggi yang aman dikonsumsi manusia.
FDA tidak mengijinkan penggunaan Stevia mentah (tidak murni) sebagai bahan pemanis pada makanan. Menurut FDA, kadar yang aman untuk mengkonumsi Stevia hanya 4 mg (miligram) per kg berat badan.
Seperti dilansir dari laman medicalnewstoday, Sabtu (28/10/2017), Stevia yang terbuat dari Steviol glycoside dengan kadar kemurnian rendah dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti:
1. Kerusakan Ginjal
Stevia berefek diuretik yang mengakibatkan peningkatan jumlah produksi urin. Karena ginjal berfungsi untuk memproduksi dan menyaring urin, kerja ginjal akan semakin berat dan dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan ginjal.
2. Gangguan Gastrointestinal
Beberapa Stevia mengandung gula alkohol yang dapat menyebabkan:
- Muntah
- Gangguan pencernaan
- Kram
- Kembung
Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Stevia murni dapat mengurangi diare dan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS).
3. Alergi
Pada tahun 2015 dilaporkan ada beberapa orang mengalami alergi setelah mengkonsumsi Stevia. Namun jumlah orang yang hipersensitif terhadap Stevia ini tidak signifikan.
4. Penurunan Kadar Gula Darah
Meskipun Stevia dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes, kemungkinan pada jangka panjang dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Namun menurut peneliti hal itu hanya terjadi pada orang yang memiliki kadar gula darah rendah yang abnormal.
5. Tekanan Darah rendah
Stevia diketahui berfungsi sebagai vasodilator yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah. Saat ini peneliti hanya meneliti dampak positif dari hal ini. Tekanan darah rendah dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi Stevia.
6. Gangguan Endokrin
Sebagai salah satu tipe Steroid, Steviol glycoside dapat berinteraksi dengan hormon yang dikendalikan oleh sistem endokrin. Pada 2016 ditemukan bahwa sel sperma manusia ikut dimasuki oleh Steviol glycoside ini yang mana akan meningkatkan produksi progesteron.
Siapa Saja yang Dilarang Mengkonsumsi Stevia??
Pada beberapa orang, penggunaan Stevia ini mungkin tidak cocok karena akan menyebabkan beberapa risiko kesehatan. Karena Stevia menyebabkan penurunan kadar gula darah dan tekanan darah, serta diuretik. Stevia juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, jadi sangatlah penting untuk mengkonsultasikan penggunaan Stevia ini pada dokter Anda. Beberapa risiko yang akan meningkat dengan konsumsi Stevia antara lain:
- Tekanan darah dan obat-obatannya
- Liver dan obat-obatannya
- Ginjal dan obat-obatannya
- Jantung dan obat-obatannya
- Hormon dan obat-obatannya
Macam-macam Stevia yang Tidak Aman
Stevia murni relatif aman untuk dikonsumsi. Stevia yang kurang atau tidak murni dapat membahayakan tubuh sehingga FDA melarangnya untuk digunakan secara umum. Penting untuk hanya mengkonsumsi Stevia yang terdiri dari 95% Steviol glycoside dan tidak mengandung pemanis buatan atau pemanis sintetis.
Beberapa produk kimia dan pemanis lain yang berbahaya jika terdapat pada Stevia seperti:
- Maltodextrin
- Sodium Saccharin
- Sodium Cyclamate
- Aspartam
Keamanan Konsumsi Stevia Pada Wanita Hamil
Saat dikonsumsi pada jumlah yang rendah, Stevia murni secara umum tidak membahayakan kehamilan. Studi menyimpulkan bahwa Stevia tidak berefek samping bagi kehamilan atau kesuburan. Namun beberapa campuran lain atau pemanis lain yang bisa ada dalam Stevia bisa membahayakan kehamilan seperti misalnya Stevia tersebut mengandung Saccharin. Itu akan menyebabkan kelahiran yang abnormal.
Penggunaan pada jumlah tinggi pada jangka panjang akan memperburuk kondisi kehamilan karena menyebabkan kerja dari beberapa organ seperti ginjal, kandung kemih, dan jantung menjadi berat.
Beberapa hal yang bisa terjadi jika mengkonsumsi Stevia berlebihan pada masa kehamilan seperti:
- Peningkatan suhu tubuh
- Dehidrasi
- Tekanan darah rendah
- Sembelit
- Disfungsi ginjal atau gagal
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Perubahan mood atau suasana hati
- Mual, kram, dan muntah
- Gula darah rendah
Belum ada penelitian yang komprehensif dan menyeluruh mengenai keamanan Stevia. Namun karena banyak digunakan oleh masyarakat, maka diperlukan penelitian yang lebih lengkap terhadap Stevia ini.
Menurut peneliti, percobaan pada hewan laboratorium seperti tikus yang diberi makanan mengandung Stevia sebanyak 3,5% selama 90 hari, tidak mengalami perubahan pada komposisi kimia darah, fungsi jaringan, fisik, dan sebagainya.