Daftar Isi
Sediaan:
– Kapsul 50 mg, 150 mg
– Vial 2 mg/ml
Cara Kerja Obat:
Fluconazole adalah anti fungi golongan triazole yang mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat enzim cytochrome P450, sehingga merintanqi sintesa ergosterol. Flukonazol merupakan inhibitor cytochrome P-450 sterol C-14 alpha-demethylation (biosintesis ergosterol) jamur yang sangat selektif. Pengurangan ergosterol, yang merupakan sterol utama yang terdapat di dalam membran sel-sel jamur, dan akumulasi sterol-sterol yang mengalami metilase menyebabkan terjadinya perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran. Secara in vitro flukonazol memperlihatkan aktivitas fungistatik terhadap Cryptococcus neoformans dan Candida spp.
Fluconazole Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Fluconazole?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Fluconazole adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
– Pengobatan candidiasis orofaringeal, esofageal, atau vulvovagin4l & infeksi sistemik serius yang disebabkan oleh candida.
– Juga untuk pengobatan meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan oleh Cryptococcus neoformans.
Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap Fluconazole atau golongan azole lainnya.
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Fluconazole?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Fluconazole:
– Kandidiasis orofaringeal pada orang dewasa : 50 mg sekali sehari selama 1-2 minggu.
– Kandidiasis esofageal : 50 mg sekali sehari selama 14-30 hari.
– Kandidiasis vulvovagin4l pada orang dewasa : 150 mg sebagai dosis tunggal.
– Kandidiasis sistemik pada orang dewasa : pada hari pertama 400 mg sebagai dosis tunggal kemudian 200 mg sekali sehari selama 4 minggu dan 2 minggu setelah gejala mereda.
– Meningitis kriptokokal pada orang dewasa : pada hari pertama 400 mg sebagai dosis tunggal kemudian 200-400 mg sekali sehari selama 10-12 minggu setelah cairan serebrospinal steril.
– Mencegah kambuh pada pasien yang menderita AIDS : dosis pemeliharaan sebesar 200 mg sekali sehari.
Peringatan dan Perhatian :
– Terapi jangan dilanjutkan jika terjadi penyakit hati.
– Terapi anti jamur alternatif mungkin dibutuhkan pada pasien dengan pertumbuhan yang pesat golongan kandida yang kebal terhadap Flukonazol.
– Hamil.
– Anak berusia kurang dari 16 tahun.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Fluconazole Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Fluconazole, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Fluconazole?
Jika Anda lupa menggunakan Fluconazole, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Fluconazole Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Fluconazole?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Fluconazole yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Fluconazole?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Fluconazole yang mungkin terjadi adalah:
:Mual, nyeri perut, diare, & kemerahan pada kulit.