Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Esinol?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Esinol adalah:Fluocinolone acetonide
Fluocinolone acetonide adalah suatu zat kortikosteroid yang biasa digunakan dalam dunia dermatologi untuk mengatasi inflamasi kulit dan meredakan rasa gatal. Obat ini adalah turunan dari hydrocortisone. Obat ini pertama kali disintesa pada 1959 oleh Syntex Laboratories, Amerika Serikat, dan dipasarkan pertama kali dengan merek Synalar.
Fluocinolone acetonide dapat tersedia dalam berbagai bentuk dan kemasan seperti pada produk shampo, lotion, cream, body oil, dan lain-lain. Efek samping yang mungkin dapat terjadi akibat penggunaan fluocinolone acetonide seperti hipersensitif, ruam, iritasi, muncul stretch mark, jerawat, dan kulit kering.Esinol Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Esinol?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Esinol adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Meredakan manifestasi peradangan dan pruritus dari dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid.
Apa Saja Kontraindikasi Esinol?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Esinol dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
- Infeksi primer bakteri, jamur, atau virus pada kulit
- Rosasea, akne, dermatitis perioral
- Kemerahan karena pembalut , pruritus anogenital
- Anak usia kurang 2 tahun
Apa saja Perhatian Penggunaan Esinol?
- Hentikan penggunaan jika terjadi iritasi
- Hindari kontak dengan mata
- Absorpsi sistemik kortikosroid topikal dapat menyebabkan penekanan
- aksis hipotalamus-pituitari-adrenal
- Penekanan pada sendi, sindrom Cushing, hiperglikemia, glukosuria
- Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan superinfeksi
- Jangan membalut atau menutup area kulit yang diobati
- Hamil dan menyusui
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Esinol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Esinol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Esinol?
Jika Anda lupa menggunakan Esinol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Esinol Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Esinol?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Esinol yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Esinol?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Esinol yang mungkin terjadi adalah:
- Rasa terbakar, gatal, iritasi, kekeringan pada kulit
- Infeksi sekunder, folikulitis, hipertrikosis, hipopigmentasi
- Dermatitis kontak, maserasi kulit, atropi kulit, striae, miliria
Kulit merupakan organ terbesar tubuh yang memiliki luasnya sekitar 2 m2 dengan ketebalan rata-rata 1-2 mm. Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan hipodermis atau subkutis. Sebagai organ yang sangat penting bagi kelangsungan hidup, kulit memiliki fungsi menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya, mencegah infeksi, mengatur suhu tubuh, mengekskresi zat buangan, mensintesis vitamin D, dan menjadi sensor peraba. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Esinol?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Esinol:
Sehari 2-4 kali, dioleskan tipis-tipis.
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Esinol?
Gel 0.25 mg/gram x 10 gram
Berapa Harga Esinol?
Rp 20.000
Apa Nama Perusahaan Produsen Esinol?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Esinol:Pharmacore