Dobutamine



Deskripsi Dobutamine

Dobutamine HCl digunakan untuk mengobati gagal jantung akibat operasi atau melemahnya otot jantung, juga digunakan untuk meningkatkan tekanan darah sistolik. Obat ini bekerja dengan cara merangsang kerja otot jantung dan meningkatkan aliran darah.

Detail Dobutamine


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat jantung

  • Apa Kandungan dan Komposisi Dobutamine?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Dobutamine adalah:

    Dobutamine HCI 56.05 mg; 12.5 mg/ ml; 250 mg/ 5 ml; 50 mg/ ml

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Dobutamine?


    Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Vial @ 10 mL ; Ampul @ 5 mL

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Dobutamine?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Dobutamine:

    Ethica; Etercon; Combiphar; Natura; Pertiwi Agung; Bernofarm; Dexa Medica

Nama Brand Dobutamine?

Cardiject, Dobucef, Dobutel, Inotrop.

Sekilas Tentang Dobutamine Pada Dobutamine
Dobutamine dikembangkan oleh laboratorium yang dipimpin oleh Dr. Ronald Tuttle di Eli Lilly & Company, diciptakan untuk menopang pasien dengan gagal jantung parah. Ini adalah obat simpatomimetik yang merupakan agonis 1-adrenergik selektif dengan aktivitas selektif 1, meskipun digunakan secara klinis dalam kasus syok kardiogenik karena efek inotropik 1 dalam meningkatkan kontraktilitas jantung dan curah jantung. Dobutamin digunakan untuk mengobati gagal jantung akut tetapi berpotensi reversibel, seperti operasi jantung atau kasus syok septik atau kardiogenik, berdasarkan tindakan inotropik positifnya. Obat ini diberikan sebagai campuran rasemat yang terdiri dari isomer (+) dan (−), dan isomer (+) adalah agonis 1 yang kuat sedangkan isomer (−) adalah agonis 1. Dobutamin juga memiliki aktivitas agonis 2 ringan.

Fungsi

Dobutamine adalah agen kerja langsung yang aktivitas utamanya dihasilkan dari stimulasi 1-adrenoseptor jantung, meningkatkan kontraktilitas dan curah jantung. Karena tidak bekerja pada reseptor dopamin untuk menginduksi pelepasan norepinefrin (agonis 1 lain), dobutamin kurang rentan untuk menginduksi hipertensi daripada dopamin. Efek kronotropik, aritmogenik, dan vasodilatasi dapat diabaikan.

Penggunaan

Dobutamin dapat digunakan pada kasus gagal jantung kongestif untuk meningkatkan curah jantung. Hal ini diindikasikan ketika terapi parenteral diperlukan untuk dukungan inotropik dalam pengobatan jangka pendek pasien dengan dekompensasi jantung karena kontraktilitas yang tertekan, yang bisa menjadi akibat dari penyakit jantung organik atau prosedur bedah jantung. Hal ini tidak berguna pada penyakit jantung iskemik karena meningkatkan denyut jantung dan dengan demikian meningkatkan kebutuhan jantung akan oksigen.

Dobutamin juga digunakan intraoperatif dalam kasus emboli udara vena (VAE) untuk memberikan dukungan inotropik.

Dobutamine Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Dobutamine?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Dobutamine adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Dobutamine digunakan uintuk mengobati gagal jantung akibat operasi atau melemahnya otot jantung, serta untuk meningkatkan tekanan darah sistolik.

Sekilas tentang penyakit jantung
Penyakit jantung umumnya adalah setiap gangguan yang mempengaruhi jantung. Kadang-kadang istilah “penyakit jantung” digunakan secara sempit sebagai sinonim untuk penyakit arteri koroner. Penyakit jantung dalam arti luas mencakup berbagai jenis penyakit jantung, seperti angina, aritmia, penyakit jantung kongenital, penyakit arteri koroner, kardiomiopati dilatasi, serangan jantung (infark miokard), gagal jantung, kardiomiopati hipertrofik, regurgitasi mitral, prolaps katup mitral, dan stenosis paru.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Dobutamine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Dobutamine:

Dobutamine termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

Dosis: 2.5-10 mcg/kgBB/menit sebagai infus intravena (pembuluh darah vena).

Bagaimana Cara Penyimpanan Dobutamine?


Simpan pada suhu antara 15-30°C.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Dobutamine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Dobutamine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Dobutamine?

Jika Anda lupa menggunakan Dobutamine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Dobutamine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Dobutamine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Dobutamine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Dobutamine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Dobutamine yang mungkin terjadi adalah:

Efek Samping yang mungkin terjadi adalah:
1. Sakit kepala
2. Mual dan muntah
3. Demam tinggi
4. Kaki kram.

Apa Saja Kontraindikasi Dobutamine?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Dobutamine dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Pasien yang memiliki riwayat stenosis subaortik hipertrofi idiopatik (penebalan septum interventrikular secara asimetris dan tidak proporsional yang berkaitan dengan dinding ventrikel kiri yang bebas).

Apa Saja Interaksi Obat Dobutamine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Dobutamine antara lain:


Kombinasi tanpa penghambat β akan menyebabkan efek α yang dominan, misalnya, HTN dan vasokonstriksi (terjadinya penyempitan pembuluh darah pada bagian tepi tubuh pada ujung-ujung jari kaki atau jari tangan).

Keamanan Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Dobutamine ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Pemberian Dobutamine yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, sesak napas, nyeri dada angina dan non-spesifik, jantung berdebar, kecemasan, tremor, hipertensi, hipotensi
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan (dibantu oleh tenaga medis profesional): lindungi jalan napas pasien dan dukung ventilasi dan perfusi. Dapat diberikan metoprolol, esmolol atau agen penghambat β-adrenergik lainnya
Sekilas Tentang Combiphar
PT. Combiphar ((Combined Imperial Pharmaceutical Incorporation) adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1971 di Bandung. Awalnya perusahaan ini hanya industri kecil atau home industri yang memproduksi OBH (Obat Batuk Hitam), antibiotik, dan analgesik. Pada 1985 Dr. Biantoro Wanandi dan Hamadi Wijaya membawa kemajuan pesat bagi PT. Combiphar seperti berhasil mandapatkan sertifikat CPOB pada tahun 1991, mendirikan beberapa fasilitas produksi baru untuk memisahkan fasilitas profuksi produk sefalosporin dengan produk lainnya, bekerja sama dengan Rohto untuk memproduksi produk kesehatan mata, bekerja sama dengan Sanofi-Syntelabo , dan sebagainya.

Hasil kerjasama dengan Sanofy akhirnya membuat didirikannya perusahaan baru bernama PT. Sanofi-Syntelabo Combiphar (SSC) yang kemudian pada 2006 berubah namanya menjadi PT. Pharma Health Care. Pada 2006 PT. Combiphar berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2000.

PT. Combiphar memiliki pabrik di daerah Padalarang, Bandung, Jawa Barat dan kantor pusatnya ada di Graha Atrium Senen, Jakarta. Saat ini CEO PT. Combiphar dijabat oleh Michael Wanandi, anak dari pendiri perusahaan ini. Dibawah kepemimpinannya, perusahaan ini berhasil meraih penghargaan Asia's Leading SMEs dalam ajang Asia Corporate Excellence & Sustainability Awards 2018.
Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.