Daftar Isi
Deskripsi Cendo Cyclon
Cendo Cyclon adalah obat tetes mata yang mengandung Cyclopentolate HCl. Cendo Cyclon digunakan untuk menangani mydriasis (pupil mata yang melebar dalam waktu yang lama), cycloplegia (kelumpuhan sementara dari tubuh ciliary yang memungkinkan mata untuk fokus pada benda-benda dekat), iritis (peradangan pada iris) dan Uveitis (peradangan yang terjadi pada uvea atau lapisan tengah mata). Cyclopentolate HCl yang terkandung dalam Cendo Cyclon bekerja dengan menghambat aksi acetylcholine, zat yang mengakibatkan terjadinya midriasis.
Detail Cendo Cyclon
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antiinfeksi dan Antiseptik Mata
Apa Kandungan dan Komposisi Cendo Cyclon?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Cendo Cyclon adalah: Cyclopentolate HCl 10 mg/mLBagaimana Kemasan dan Sediaan Cendo Cyclon?
Tetes Mata- Satuan Penjualan: Botol Tetes
- Kemasan: Botol Tetes @ 5 mL dan 15 mL
Apa Nama Perusahaan Produsen Cendo Cyclon?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Cendo Cyclon: Cendo Pharmaceutical Industries
Cendo Cyclon Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Cendo Cyclon?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Cendo Cyclon adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Cendo Cyclon digunakan untuk menangani midriasis, cycloplegia, iritis, dan uveitis.
Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf. Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat di belakangnya terdapat pupil, fungsi dari pupil sendiri adalah untuk mengatur insensitas cahaya yang masuk ke mata. Selain pupil ada juga bagian mata yang disebut selaput pelangi, fungsinya adalah memberi warna pada mata, selaput pelangi juga dapat mengubah ukuran pupil secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap pupil akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, pupil akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Berikut adalah berbagai macam penyakit pada mata: Miopi Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Hipermetropi Hipermetropi yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung. Presbiopi Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia. Kerabunan dan kebutaan Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apa pun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Bayi yang lahir prematur dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu, juga dapat mengalami Retinopathy of Prematurity (ROP) dan dapat mengalamai ganguan penglihatan hingga kebutaan total, jika tidak diterapi secepatnya. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" menggunakan jari-jarinya dengan alat bantu berupa huruf Braille. Buta warna Buta warna adalah suatu kondisi seseorang tidak mampu merepresentasikan warna. Buta warna total sama sekali tidak dapat membedakan warna, yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih (grey scale). Sedangkan jika tidak bisa membedakan warna tertentu disebut buta warna parsial. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan, artinya jika seseorang buta warna, pasti anaknya juga mewarisi gen buta warna, namun belum tentu menderita buta warna. Katarak Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan, terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Astigmatis Ketidakaturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata silinder/Operasi refraktif. Rabun senja Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja. |
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus. Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai golongan. Pemilihan obat antiseptik dan antiinfeksi mata tergantung mikroba yang menginfeksi mata, kemudian disesuaikan dengan zat aktif obat mata. Dokter spesialis mata lah yang ahli menentukan jenis penyebab penyakit dan obat mata pilihannya. Berikut jenis zat aktif yang ada dalam obat antiseptik dan antiinfeksi mata :
Bagaimana Cara Menggunakan Salep Mata? Jika Anda menggunakan salep mata, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan agar penggunaannya tepat. Lakukan beberapa hal ini sebelum dan selama memakai salep mata.
Kemasan salep mata harus bersih dan bebas dari kuman. maka dari itu, salep mata yang sudah dibuka tidak boleh disimpan sembarangan. Berikut cara yang benar dalam menyimpan kemasan salep mata agar terhindar dari kontaminasi dan menghindari efek samping saat digunakan lagi.
Saat Anda mengalami gangguan mata seperti mata terasa kering atau merah, penggunaan obat tetes mata bisa menjadi salah satu solusi. Ketahui dengan benar bagaimana penggunaan obat tetes mata yang tepat demi kesehatan mata Anda. Namun sebelum menggunakannya ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu cara penggunaan dan kandungan yang ada dalam obat tersebut. Kandungan dasar obat tetes mata adalah saline atau air garam. Bahan tambahan dari masing-masing obat tetes mata disesuaikan dengan tujuan penggunaan, bisa berupa bahan pelumas, sebagai air mata buatan, dan mengatasi mata merah. Jenis Obat Tetes Mata Untuk mengatasi gangguan pada mata, Anda perlu memilih obat tetes mata yang tepat. Pada dasarnya, ada tiga jenis obat tetes mata yang dapat dibeli bebas, yaitu yang digunakan untuk mengatasi mata merah atau iritasi, mengatasi alergi, dan produk obat tetes mata jenis artificial tears atau air mata buatan. Obat tetes mata antiiritasi Obat tetes mata yang satu ini membantu mengurangi mata merah akibat iritasi mata. Disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakannya karena justru bisa memperparah iritasi, terutama jika digunakan selama beberapa hari secara berturutan. Obat tetes ini juga bisa membuat mata jadi ketergantungan, artinya warna mata justru akan memerah jika pemakaian dihentikan. Obat tetes mata antialergi Membantu mengurangi mata merah, mata berair, dan gatal akibat alergi serbuk sari, jamur, rambut, atau bulu binatang. Gunakan sesuai kebutuhan, sesuai instruksi yang ada di kemasan produk. Obat tetes mata buatan Obat tetes yang mirip air mata ini mampu membuat mata tetap lembap hingga menjadi pilihan utama untuk mengatasi mata kering, atau mengobati iritasi akibat alergi ringan atau gesekan lensa kontak. Bagaimana Cara Pakainya? Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan ketika menggunakan obat tetes mata:
Menggunakan obat tetes mata yang dapat dibeli bebas bisa menjadi solusi yang mudah. Namun, jika obat tetes mata yang digunakan tidak memberikan efek yang diharapkan, atau justru membuat kondisi mata memburuk dan timbul gejala gangguan lain pada mata, segera hentikan penggunaan obat tetes mata tersebut dan kunjungi dokter spesialis mata. Informasikan produk obat tetes mata yang digunakan kepada dokter. Mata merupakan organ penting yang harus dijaga kondisi kesehatan dan kebersihannya. Gunakan obat tetes mata, jika terjadi gangguan ringan. Segera konsultasi ke dokter spesialis mata jika kondisi tidak segera membaik atau timbul gejala lain. |
Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid. Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi. |
Berapa Dosis dan Aturan Pakai Cendo Cyclon?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Cendo Cyclon:
Cendo Cyclon termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
- Mydriasis dan cycloplegia: Teteskan 1 tetes Cendo Cyclon ke setiap mata, diberikan 30-60 menit sebelum prosedur refraksi, dapat diulang pemberian setelah 5-15 menit jika diperlukan
- Iritis; Uveitis: Teteskan 1 tetes Cendo Cyclon ke mata yang sakit setiap 6-8 jam
Bagaimana Cara Penyimpanan Cendo Cyclon?
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Cendo Cyclon Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Cendo Cyclon, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Cendo Cyclon?
Jika Anda lupa menggunakan Cendo Cyclon, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Cendo Cyclon Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Cendo Cyclon?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Cendo Cyclon yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Cendo Cyclon?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Cendo Cyclon yang mungkin terjadi adalah:
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Cendo Cyclon, antara lain:
- Iritasi mata
- Sensasi terbakar pada mata
- Intoleransi terhadap cahaya terang
- Perih pada mata
- Penglihatan kabur
Apa Saja Kontraindikasi Cendo Cyclon?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Cendo Cyclon dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Hindari penggunaan pada penderita glaukoma narrow-angle (penyakit mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan cairan pada mata).
Interaksi Obat
Dapat mengganggu kerja antihipertensi okular karbachol, pilocarpine, atau penghambat kolinesterase oftalmik.
Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Cendo Cyclon Pada Wanita Hamil?
Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.
FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Cendo Cyclon untuk digunakan oleh wanita hamil:Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cendo Cyclon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Overdosis
- Gejala: Peningkatan tekanan intraokular, gangguan perilaku, hiperpireksia (kenaikan suhu tubuh), takikardia (denyut jantung lebih tinggi dari normal), hipertensi, vasodilatasi, retensi urin, penurunan pergerakan saluran pencernaan, penurunan saliva, kelenjar keringat, bronkial, faring, dan sekresi hidung
- Penatalaksanaan: Perawatan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional