Daftar Isi
Apa Kandungan dan Komposisi Anasfar 5?
Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.
Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Anasfar 5 adalah:Midazolam Hydrochloride
Anasfar 5 Obat Apa?
Apa Anasfar 5 Obat Apa?
Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Anasfar 5?
Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Anasfar 5 adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
Anasfar 5?Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Anasfar 5 adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:
IM Penggunaan anestesi dalam premedikasi. IV Sedasi basal sblm pemeriksaan diagnostik & anestesi lokal, induksi & sadar dari efek anestesi.
Bagaimana Farmakologi Anasfar 5?
Merupakan penghambat susunan saraf pusat golongan benzodiazepine yang memiliki efek sedasi, induksi tidur yang cepat, anti konvulsan, dan relaksasi otot, serta tidak memperlambat waktu pulih sadar dari anestesia umum pada pasien dewasa.
Bioavailabilitas IM >90%. Onset sedasi 15 menit dan puncak sedasi 30-60 menit setelah injeksi IM. Onset sedasi 3-5 menit setelah injeksi IV. Ikatan protein plasma lebih kurang 94%. Dimetabolisme sempurna dan dieliminasi melalui ginjal.
Apa Saja Kontraindikasi Anasfar 5?
Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Anasfar 5 dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:
Hipersensitif terhadap benzodiazepin. Gagal napas berat atau depresi pernapasan akut.
Perhatian
Pasien sakit kronis atau lemah dengan insufisiensi pernapasan kronis, gagal ginjal, gangguan fungsi hati & jantung. Riwayat penyalahgunaan alkohol atau narkoba, myasthenia gravis. Toleransi, ketergantungan, amnesia, reaksi paradoks. Hindari penarikan mendadak. Kehamilan & laktasi. Bayi prematur & neonatus. Anak dengan ketidakstabilan CV. Dewasa> 60 tahun. Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah Aman Menggunakan Anasfar 5 Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Anasfar 5, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Anasfar 5?
Jika Anda lupa menggunakan Anasfar 5, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Anasfar 5 Sewaktu-waktu?
Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
Bagaimana Cara Penyimpanan Anasfar 5?
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.
Bagaimana Penanganan Anasfar 5 yang Sudah Kedaluwarsa?
Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.
Apa Efek Samping Anasfar 5?
Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Anasfar 5 yang mungkin terjadi adalah:
Ruam kulit, reaksi urtikaria, pruritus. Mengantuk & sedasi berkepanjangan, mengurangi kewaspadaan, kebingungan, euforia, halusinasi, fatigue, sakit kepala, pusing, ataksia, anterograde amnesia, reaksi paradoks, kejang-kejang, mual, muntah, cegukan, sembelit, mulut kering, gangguan cardioresp parah.
Apa Saja Interaksi Obat Anasfar 5?
Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Anasfar 5 antara lain:
Penghambat & penginduksi CYP3A4, itraconazole, fluconazole, ketoconazole, diltiazem, verapamil, erythromycin, clarithromycin, saquinavir, ritonavir, indinavir, nelfinavir, amprenavir, opiat, antipsikotik, obat antihipertensi. Anestesi inhalasi.
Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Anasfar 5 Pada Wanita Hamil?
Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.
FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Anasfar 5 untuk digunakan oleh wanita hamil:Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko pada janin manusia, tetapi manfaat dari penggunaan obat ini pada wanita hamil dapat diterima meskipun berisiko pada janin (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Obat hipnotik dan sedativa adalah obat atau zat yang digunakan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan, serta menginduksi ketenangan (efek sedatif) atau untuk menginduksi tidur (efek hipnotis). Sebagian besar obat-obatan tersebut memberikan efek menenangkan atau menenangkan pada dosis rendah dan efek merangsang tidur dalam dosis yang lebih besar. Obat hipnotik dan sedativa cenderung menekan sistem saraf pusat. Karakteristik khusus dari obat penenang-hipnotik adalah kemampuan selektif mereka untuk mencapai efeknya tanpa mempengaruhi suasana hati atau mengurangi sensitivitas terhadap rasa sakit. Hal ini yang membedakan mereka dengan kelas obat opiat atau opioid. |
Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Anasfar 5?
Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Anasfar 5:
Sedasi Sadar Dewasa Lambat IV inj kira-kira 1 mg dalam 30 detik. Dewasa> 60 tahun, lemah atau sakit kronis 0,5-1 mg. Dewasa <60 tahun Awalnya 2-2,5 mg diberikan 5-10 menit sebelum prosedur. Anestesi: IM Dewasa Premed> 60 tahun, lemah atau sakit kronis 0,025-0,05 mg / kg. Dosis umum: 2-3 mg, <60 thn 0,07-0,1 mg / kg Childn 0,08-0,2 mg / kg. Rektal 0,3-0,5 mg / kg 15-30 mnt sebelum induksi anestesi. Anestesi: Induksi sblm premed Dws > 60 thn, lemah atau sakit kronis 0,1-0,2 mg / kg. Dewasa premed <60 thn 0,15-0,2 mg / kg. Dewasa tidak premed <60 thn 0,3-0,35 mg / kg. Pemeliharaan: 0,03-0,1 mg / kg / jam. Sedasi IV di ICU 0,03-0,3 mg / kg / jam sebagai dosis pemuatan IV. Pemeliharaan: 0,03-0,2 mg / kg / jam.
Bagaimana Kemasan dan Sediaan Anasfar 5?
Dus @ 5 ampul @ 3 ml, cairan injeksi 5 mg/ml
Berapa Nomor Izin BPOM Anasfar 5?
Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Anasfar 5:
DPL1131522543B1
Apa Nama Perusahaan Produsen Anasfar 5?
Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Anasfar 5:Pratapa Nirmala
PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit atau yang biasa kita kenal dengan nama Pratapa Nirmala atau Fahrenheit adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 8 Agustus 1988. Menurut informasi, asal kata penamaan perusahaan ini berasal dari bahasa Sansekerta, "Pratapa" yang berarti "glory" atau "kejayaan" dan "Nirmala" yang berarti "murni" yang singkatnya, untuk mencapai kejayaan, perusahaan perlu untuk mendapatkan loyalitas dan penghormatan dari pelanggan dan satu-satunya jalan untuk meraihnya adalah perusahaan harus mampu menjual produknya dengan bentuk yang murni dengan kualitas tinggi. Fasilitas manufaktur perusahaan ini ada di Tangerang, Banten yang awalnya seluas dua hektar. Pada waktu itu perusahaan hanya memproduksi obat kardiovaskular dan vitamin dalam bentuk sediaan oral. Kemudian perusahaan terus meningkatkan teknologi dan fasilitas produksi dan pada tahun 1994, PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit memproduksi produk sefalosporin dengan sediaan oral dan injeksi. Di tahun 1995 perusahaan mulai memproduksi produk small volume parenteral (SVP) dan juga produk-produk untuk mata. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 tidak menghambat perusahaan untuk bergerak maju bahkan terus memperluas dan menambah kapasitas produksinya untuk mengembangkan produk parenteral dengan volume yang lebih besar yang berfokus pada produk antibiotik. Di tahun 2004 perusahaan mulai memproduksi produk pengendali kehamilan baik untuk sediaan oral maupun injeksi hormonal. Pengembangan fasilitas produksi terus dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan akan produk sefalosporin dalam sediaan oral dan injeksi pada tahun 2010. Tahun 2012 perusahaan berinvestasi pada fasilitas produksi SVP yang lebih besar dan pembangunannya selesai pada 2015 kemudian dilanjutkan pembangunan gedung baru untuk menambah kapasitas produksi hingga selesai pada 2017. Saat ini PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit telah memproduksi berbagai macam produk seperti untuk kardiovaskular, hematopoietik, pernapasan, metabolisme, pencernaan, sistem genitourinari, antibiotik dan vitamin dari bentuk oral, injeksi termasuk larutan IV. Perusahaan ini telah mengantongi sertifikat CPOB, GMP oleh NA-FDC, ISO 9001:2000, ISO 9001:2008, dan lain-lain. PT. Pratapa Nirmala Fahrenheit memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT. Yarindo Farmatama yang bergerak dibidang produksi obat-obatan generik, PT. Dian Langgeng yang bergerak di bidang penyediaan alat-alat medis. Selain itu ada juga PT Fahrenheit Synthon Pharma yaitu perusahaan joint venture dengan Synthon BV dari Belanda. Perusahaan hasil joint venture ini berfokus pada produksi dan pengembangan produk-produk onkologi, neurologi, dan urologi. Selain di Indonesia, produk-produk PT Pratapa Nirmala Fahrenheit telah dipasarkan di beberapa negara lain seperti Filipina, Myanmar, Singapura, dan Papua New Guinea. |